Era kepelatihan Zinedine Zidane di Real Madrid mengubah warna klub Spanyol tersebut pada bursa transfer.
Jika dilihat dari dua bursa transfer musim panas pertamanya, Zinedine Zidane menjadi pelatih "termurah" Real Madrid di bawah kepemimpinan Presiden Florentino Perez.
Dalam masa kepemimpinan presiden berusia 70 tahun tersebut, Madrid dikenal dengan nama "Los Galacticos" karena selalu mengumpulkan bintang-bintang dunia.
Dilansir dari Marca, saat era kepelatihan Vicente del Bosque, Madrid menghabiskan dana 200 juta euro (setara Rp 3,1 triliun) pada 2000 dan 2001.
Jumlah ini masih lebih kecil dari angka 290 juta euro (setara Rp 4,5 triliun) yang dihabiskan Carlo Ancelotti pada dua musim panas pertamanya.
Pelatih asal Italia itu mendatangkan bintang-bintang seperti James Rodriguez dan pemain termahal dunia saat itu, Gareth Bale.
Jose Mourinho yang mulai menangani Madrid pada 2010 menghabiskan dana 128 juta euro (setara Rp 2 triliun) pada dua musim panas pertamanya.
Jumlah-jumlah ini terpaut jauh dengan Zidane yang "hanya" menghabiskan dana 82,5 juta euro (setara Rp 1,3 triliun) pada dua bursa transfer musim panas.
Zidane lebih memilih untuk mendatangkan bintang-bintang muda seperti Marco Asensio (didatangkan dengan dana 4 juta euro atau Rp 63 miliar), Theo Hernandez (26 juta euro/Rp 411 miliar), Alvaro Morata (30 juta euro/Rp 474 miliar), Dani Ceballos (16,5 juta euro/Rp 261 miliar), dan Jesus Vallejo (6 juta euro/Rp 94 miliar).
Meski tak menghabiskan dana besar seperti para pendahulunya, prestasi Zidane saat melatih Madrid tak bisa dipandang sebelah mata.
Satu setengah tahun di Madrid, pelatih asal Prancis itu berhasil meraih dua gelar Liga Champions, satu juara Liga Spanyol, satu gelar Piala Spanyol, dua juara Piala Super Eropa, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | marca.com |
Komentar