Jelang laga perempat final Swedia vs Inggris, jasa-jasa Sven-Goran Eriksson bagi Tim Tiga Singa pun terkenang kembali.
Sven-Goran Eriksson merupakan pelatih kelahiran Sunne, Swedia, 5 Februari 1948.
Dia adalah mantan pesepak bola yang biasa beroperasi sebagai bek kanan.
Namun, karier sepak bolanya dia habiskan di tim lokal yakni Torsby IF, SK Sifhalla, dan KB Karlskoga FF.
Dia pensiun pada 1973 dan memulai karier kepelatihannya pada 1977.
Nama Eriksson mencuat pada 1983 setelah mengantar Benfica menjadi juara Liga Portugal dan Piala Portugal.
Dia lalu menyeberang ke Italia untuk melatih AS Roma (1984-1987) dan Fiorentina (1987-1989) sebelum kembli ke Benfica.
Pada 1992 dia kembali ke Italia dan menangani Sampdoria (1992-1997) dan Lazio (1997-2001).
Bersama Lazio, Eriksson mempersembahkan gelar Liga Italia (2000), Coppa Italia (1998 dan 2000), Piala Super Eropa (1998 dan 2000), Piala Winners (1999), dan Piala Super Eropa (1999).
Dia juga pernah dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Serie A pada tahun 2000.
(Baca Juga: Mengapa Uruguay Boleh Pasang 4 Bintang di Jersey?)
Kegemilangan Eriksson bersama Biancoceleste membuat timnas Inggris kepincut.
Pada Januari 2001, Federasi Sepak Bola Inggris (FA), mengumumkan Sven-Goran Eriksson sebagai pelatih baru The Three Lions.
Eriksson menjadi pelatih asing pertama yang pernah melatih timnas Inggris.
Keputusan FA menunjuk Eriksson di tengah banyaknya pelatih Inggris yang naik daun membuat kritik berdatangan.
Namun Eriksson menjawab kritik tersebut dengan pencapaian yang terbilang apik.
Tugas pertama Eriksson adalah untuk membawa Inggris lolos ke Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.
Singkat cerita, Inggris akhirnya lolos ke Piala Dunia 2002 setelah menjadi juara Grup 9.
Pasukan Eriksson mengoleksi poin 17 hasil 8 kali main dan hanya unggul selisih gol dari Jerman di posisi kedua.
Namun di gelaran Piala Dunia 2002, Inggris harus tumbang dari Brasil di babak perempat final.
Selanjutnya pada Piala Eropa 2004 di Portugal, langkah Inggris harus terhenti di babak perempat final dari tuan rumah melalui babak adu penalti.
(Baca Juga: Kabar Kepindahan Ronaldo ke Juventus Bikin Pegawai Fiat Berang)
Sindrom perempat final kembali menjangkiti para timnas Inggris di Piala Dunia 2006.
Untuk kedua kalinya di era Eriksson, Inggris harus tumbang dari Portugal melalui adu penalti di babak 8 Besar.
Turnamen itu menjadi yang terakhir bagi Eriksson melatih timnas Inggris sebab sang pelatih memutuskan untuk mundur.
Meski hanya berhasil membawa Inggris menembus babak perempat final Piala Dunia dan Eropa, namun Eriksson mencatat prestasi lain.
Dia sukses meningkatkan posisi Inggris di rangking FIFA.
Pada Januari 2001 ketika Eriksson ditunjuk jadi pelatih, Inggris berada di posisi ke-17 dalam rangking FIFA.
Pada Juli 2006 Inggris meroket jauh dan menduduki posisi kelima dalam tabel peringkat tersebut.
Bahkan ketika Piala Dunia 2006 berlangsung, Inggris sempat menduduki posisi keempat.
Dalam lima tahun melatih timnas Inggris, Eriksson menjalani 67 laga dengan catatan 40 kemenangan, 17 hasil imbang, dan hanya menelan 10 kekalahan.
(Baca Juga: Messi dan Suarez Disingkirkan Pemain Muda Barcelona)
Eriksson menjadi pelatih timnas Inggris pertama yang selalu berhasil membawa The Three Lions ke babak 8 Besar Piala Dunia dan Piala Eropa.
FA pun menyatakan bahwa Eriksson adalah manajer tersukses kedua setelah Alf Ramsey yang membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966.
Eriksson juga menjadi pelatih asing yang paling sukses membesut timnas Inggris.
Jelang laga Swedia vs Inggris di perempat final Piala Dunia 2018, Eriksson lebih menjagokan tanah kelahirannya.
"Inggris akan kesulitan mencetak gol melawan Swedia. Saya rasa ini akan dimenangkan Swedia," ujar Eriksen dilansir BolaSport.com dari The Sun.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar