Mantan pemain timnas Inggris, Rio Ferdinand dan Alan Shearer, memuji penampilan Romelu Lukaku setelah mengantarkan Belgia ke semifinal Piala Dunia 2018.
Romelu Lukaku memang tak mencetak gol di laga perempat final Piala Dunia 2018.
Meski begitu, dia membantu Belgia mengatasi perlawanan tim favorit juara, Brasil, dengan skor 2-0.
Lukaku menjadi kreator gol kedua Belgia yang dicetak oleh Kevin De Bruyne pada menit ke-31.
Dengan postur 191 cm dan 94 kg, Lukaku mengawali serangan balik Belgia dengan solorun yang tak bisa dikejar pemain Tim Samba.
Bola kemudian diarahkan kepada De Bruyne yang lantas menyelesaikannya menjadi gol tendangan jarak jauh.
Penampilan Lukaku yang mengobrak-abrik pertahanan Brasil itu mendapat pujian dari Rio Ferdinand.
(Baca Juga: Mengapa Uruguay Boleh Pasang 4 Bintang di Jersey?)
Ferdinand yang merupakan mantan pemain klub Lukaku, Manchester United, menilai para pemain Brasil tak bisa menandingi eks pemain Chelsea itu.
"Itu seperti bermain di lapangan sekolah dan ada anak 16 tahun yang ikut bermain melawan sekumpulan anak 11 tahun," kata Ferdinand dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
"Dia terlalu besar dan terlalu kuat untuk pemain lain. Dia seharusnya tak diizinkan bermain!" ucap Ferdinand berkelakar.
Kecepatan dan kekuatan Lukaku juga mendapat pujian dari Alan Shearer.
Menurut pemegang tiga gelar top scorer Liga Inggris itu, permainan Lukaku memberi jalan bagi rekan setimnya untuk memanfaatkan celah yang terbuka.
"Saya sangat amat kagum dengan dia. Kecepatan, kekuatan, sentuhan, dan tekniknya mengungguli pemain lain," ujar Shearer.
(Baca Juga: Final Piala Dunia Bernuansa Inter Milan Terhenti Tahun Ini?)
"Dia menarik para pemain bertahan ke sayap dan membuka ruang bagi Eden Hazard dan Kevin De Bruyne," kata mantan bomber timnas Inggris itu.
Selanjutnya, Lukaku akan mendapat tantangan dari Samuel Umtiti dan Raphael Varane di semifinal.
Ya, Belgia akan berhadapan dengan Prancis untuk menentukan siapa yang akan berlaga di final Piala Dunia 2018.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar