Para pendukung sering merasa khawatir salah satu pemain andalan mereka absen karena kartu kuning saat Piala Dunia 2018 mendekati fase akhir seperti sekarang ini.
Kasus absennya Michael Ballack di final Piala Dunia 2002 karena akumulasi kartu kuning masih membekas bagi para pendukung timnas Jerman.
Timnas Jerman kalah 0-2 dari timnas Brasil di babak final Piala Dunia 2002 karena Ballack tak bisa bermain.
Namun Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memiliki peraturan yang berbeda sekarang.
Usai perempat final Piala Dunia 2010, akan ada pemutihan kartu kuning pada babak semifinal.
(Baca Juga: 3 Pihak yang Paling Dirugikan dari Kepindahan Cristiano Ronaldo ke Juventus)
Hal ini membuat pemain yang telah mengoleksi dua kartu kuning hingga semifinal masih bisa tampil pada babak final.
Hanya kartu merah yang bisa membuat para pemain absen pada babak final.
Tak ada lagi pemain yang absen di partai final Piala Dunia karen akumulasi kartu kuning.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Hukuman akumulasi hanya berlaku sampai babak semifinal.
Jika ada pemain yang telah mengoleksi dua kartu kuning hingga babak perempat final, ia masih harus absen pada babak semifinal.
Kasus ini terjadi pada bek kanan timnas Belgia, Thomas Meunier, yang menerima kartu kuning kedua saat melawan timnas Brasil di babak perempat final Piala Dunia 2018.
(Baca Juga: Demi Liga Italia, Rival Juventus Ikut Dukung Kepindahan Cristiano Ronaldo)
Meunier akan absen pada laga semifinal menghadapi timnas Prancis.
Setelah semifinal, baru hukuman kartu kuning ini dihilangkan.
(Baca Juga: Neymar Lebih Sering Ganti Gaya Rambut daripada Cetak Gol di Piala Dunia 2018)
FIFA memilih untuk menerapkan aturan ini agar para finalis bisa menampilkan tim terbaik mereka.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Fifa.com |
Komentar