Pemerintah melalui Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora), Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, mendukung penuh upaya PestaBola melegalkan semua pihak yang ingin membuat public Exhibition khususnya nonton bareng Piala Dunia 2018.
Semua pihak, termasuk tempat-tempat komersil diwajibkan memiliki sertifikasi resmi jika ingin menggelar nonton bareng Piala Dunia 2018 di Rusia.
Guna memudahkan untuk mendapatkan sertifikasi, pemilik hak siar Piala Dunia 2018, Futbal Momentum Asia (FMA), membuat sebuah wadah dan program public exhibition di seluruh wilayah Indonesia yang dinamai PestaBola.
Program PestaBola ini diluncurkan dengan tujuan menjadikan Piala Dunia yang akan berlangsung di Rusia tersebut mampu dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Foto Seksi Lucinta Luna Dalam Tema Sporty Ini Bakal Bikin Kamu Enggak Nyangka Ia Dikabarkan Transgender https://t.co/xsTqH9eLiw
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 21, 2018
Sesuai dengan regulasi FIFA yang bertanggung jawab dan mengawasi manajemen seluruh public viewing dan public exhibition, misalnya nonton bareng Piala Dunia 2018.
"Pemerintah sangat mendukung kegiatan positif yang memudahkan pecinta olahraga khususnya penikmat sepak bola dalam meramaikan Piala Dunia 2018," ucap Gatot kepada jurnalis dan BolaSport.com.
"Olahraga di mana pun dan apa pun pasti ada ketentuan dan regulasi. Ketentuan public exhibition ini sangatlah penting agar hak-hak pemilik lisensi terlindungi dan penonton dapat menikmati hiburan dengan nyaman dan resmi," tuturnya.
(Baca Juga: Sanjungan Setinggi Langit dari Striker Argentina Pada Paulo Dybala)
PestaBola sebagai pelaksana public exhibition Piala Dunia 2018 menyepakati ketentuan dari FIFA untuk menjalani segala perizinan baik dari publikasi, sponsor, penyangan, mau pun pemberitaan mengenai ajang yang akan berlangsung pada 14 Juni hingga 15 Juli tersebut.
Dengan begitu, keseluruhan kebijakan Piala Dunia 2018 menjadi otoritas PestaBola Indonesia.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar