Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memanfaatkan Piala Dunia 2018 untuk memenangi sejumlah isu, termasuk seksisme.
Seksisme merujuk kepada diskriminasi terhadap seseorang yang bergantung pada jenis kelamin.
Hal ini kerap ditemui salah satunya lewat kamera televisi yang biasa menyorot penonton wanita.
Ketua Divisi Keberagaman FIFA, Federico Addiechi, meminta bahwa sepak bola dunia membantu mereka memerangi seksisme bersama.
"Kami telah melakukannya terhadap bagian siaran di TV secara individu dan pembawa acara," ucap Addiechi seperti dilansir BolaSport.com dari BBC.
(Baca Juga: Kroasia ke Final, Siklus 20 Tahunan Juara Baru Piala Dunia Masih Terjaga)
Kini FIFA berniat untuk memperluasnya dengan mengimbau stasiun TV untuk tak kerap menyorot penonton wasita selama pertandingan.
Hal ini ternyata telah menjadi masalah yang cukup besar selama Piala Dunia 2018.
FIFA bahkan telah mencatat ada 30 kasus selama turnamen tersebut berlangsung tahun ini.
(Baca Juga: Inggris Kembali Tersingkir oleh Negara Berpopulasi Kecil)
Addiechi pun menjanjikan evolusi yang nyata dari FIFA terhadap kasus seksisme dalam siaran sepak bola ini.
"Kami jelas akan menjalankan hal ini sebagai kebijakan resmi di masa yang akan datang," ucap Addiechi.
Sebelum Piala Dunia 2018 bergulir, isu yang sempat menjadi ketakutan FIFA adalah homofobia dan rasisme.
(Baca Juga: Jadwal Final dan Tempat Ketiga Piala Dunia 2018, Live Trans TV & Trans 7)
Namun fokus diskriminasi FIFA saat ini justru banyak yang menyinggung isu seksisme.
Selain pada siaran langsung, penggemar wanita juga kerap mendapat diskriminasi di luar stadion.
(Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Nomor Punggung 1 Sampai 23 Semua Mencetak Gol di Piala Dunia)
FIFA pun mencoba bekerja keras dengan polisi Rusia untuk menangguli masalah ini.
Mereka meminta polisi mengidentifikasi penggemar yang kerap melakukan tindakan seksisme terhadap penggemar wanita ini.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar