Pelatih timnas Kroasia, Zlatko Dalic, sukses mencatatkan sejarah dengan membawa negaranya lolos untuk kali pertama ke final Piala Dunia.
Timnas Kroasia menantang Prancis pada final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, pada Minggu (15/7/2018).
Pencapaian Ivan Perisic cs ini melampaui prestasi generasi emas Davor Suker dkk kala membawa Kroasia mencapai semifinal Piala Dunia 1998.
Kesuksesan Zlatko Dalic meramu tim terbaik Kroasia terang saja memicu apresiasi rakyat seluruh negeri.
Pujian tak luput meluncur dari mulut Miroslav Blazevic, pelatih legendaris yang membawa timnas Kroasia finis di peringkat ketiga Piala Dunia 1998.
Blazevic, yang kini berumur 83 tahun, merupakan guru bagi Dalic.
(Baca juga: Perjalanan Kroasia di Piala Dunia 2018 Mirip Jerman 2002, dari Lubang Jarum hingga Final)
Pada masa-masa awal karier kepelatihannya, Dalic merupakan asisten Blazevic di klub lokal Kroasia, NK Varteks (kini bernama NK Varazdin) pada 2004-2005.
"Tiada yang lebih indah daripada kesuksesan ini. Sungguh bangga melihat murid saya melampaui pencapaian saya," kata Blazevic, dikutip BolaSport.com dari situs N1 Televizija.
"Saya selalu mendengar cerita tentang seorang profesor yang bahagia melihat muridnya melewati prestasi dia. Zlatko jelas melampaui saya dan membawa kebahagiaan untuk semua orang Kroasia di seluruh dunia," ujarnya.
Zlatko Dalic bakal beradu cerdas dengan pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, di final nanti.
Hal unik adalah Deschamps merupakan pemain andalan Miroslav Blazevic ketika masih memoles klub Prancis, Nantes, pada 1988-1989.
Tak pelak emosi Blazevic ibarat terbelah dua melihat bentrokan antara dua anak didiknya walau tetap menjagokan Kroasia.
"Saya mengangkat Deschamps jadi kapten dalam usia 18 tahun karena dia dilahirkan sebagai pemimpin," kata Blazevic.
(Baca juga: Cristiano Ronaldo Pemantik Revolusi Italia dan Real Madrid)
Deschamps sebagai kapten Prancis menyebabkan Kroasia racikan Blazevic kalah 1-2 di semifinal Piala Dunia 1998.
Sang pelatih legendaris meyakini saat inilah momen pembalasan Kroasia.
"Dulu kami dikalahkan Prancis karena ketidakadilan. Sekarang kami melihat keadilan akan kembali. Kemenangan atas Prancis akan menjadi keajaiban terhebat di dunia olahraga dalam 100 tahun terakhir," ucap Blazevic.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | hr.n1info.com |
Komentar