Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dejan Lovren, Dari Kekejaman Perang Bosnia hingga Final Piala Dunia

By Tomy Kartika Putra - Sabtu, 14 Juli 2018 | 15:09 WIB
Bek timnas Kroasia, Dejan Lovren, berbicara dalam sesi konferensi pers di Roshchino Arena, Roshchino, Rusia, Minggu (24/6/2018).
FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM
Bek timnas Kroasia, Dejan Lovren, berbicara dalam sesi konferensi pers di Roshchino Arena, Roshchino, Rusia, Minggu (24/6/2018).

Ketika masih kecil, Dejan Lovren harus merasakan kekejaman perang dan memaksanya untuk mengungsi ke Jerman.

Dibalik prestasi cemerlanganya sebagai pemain sepak bola, Dejan Lovren mempunyai cerita kelam yang terjadi saat dia masih kecil.

Musim lalu, Lovren berhasil membawa Liverpool tampil di final Liga Champions.

Kini, pemain internasional Kroasia tersebut juga berhasil tampil di final di kompetisi yang lebih besar, Piala Dunia 2018.

Namun, di balik itu semua, pemain 29 tahun ini pernah mengalami masa-masa kelam ketika masih belia.

Perang bosnia yang terjadi dari tahun 1992 hingga 1995 sedikit banyak memberikan kenangan yang pahit untuk pemain bertahan ini.

(Baca juga: Keampuhan Lini Belakang Prancis Kini Kembali Ingatkan Kita ke Tahun 1998 kala Tim Ayam Jantan Juara)

Lovren terlahir dari orang tua berdarah Kroasia di sebuah kota yang bernama Zenica, kota ini dulu masuk di wilayah SFR Yugoslavia, dan sekarang kota ini berada di daerah administrasi Bosnia & Herzegovina.

Lovren bahkan masih ingat akan kekejaman yang dilihatnya saat perang berlangsung.

"Zenica diserang karena itu adalah kota yang lumayan besar. Namun, di daerah-daerah yang lebih kecil, kekejaman terjadi lebih parah. Orang-orang dibunuh dengan kejam. Adik paman saya dibunuh menggunakan pisau didepan orang-orang. Itu adalah masa-masa yang sulit," ucap Lovren pada Februari silam seperti dilansir BolaSport.com dari LFC TV.

Keluarga Lovren harus terpaksa mengungsi dari Yugoslavia ke Muenchen, Jerman, karena meletusnya perang Bosnia dimana pada waktu itu Lovren masih balita.


Dejan Lovren, Danijel Subasic, dan Domagoj Vida merayakan kemenangan Kroasia atas Argentina di Nizhny Novgorod, 21 Juni 2018. (MARTIN BERNETTI/AFP)

"Saya ingat sirine terdengar begitu keras. Ibu saya menggandeng saya ke ruang bawah tanah, saya tidak tahu berapa lama kami duduk disana," ucap Lovren menambahkan.

"Kami sekeluarga lantas naik mobil untuk menuju Jerman. Kami meninggalkan semuanya - rumah, toko kecil kami, hingga makanan. Kami hanya membawa satu tas dan langsung menuju Jerman."

"Kami sangat beruntung, kakek saya bekerja di Jerman, sehingga kami dapat memperoleh surat-surat yang kami butuhkan untuk tinggal di sana."

Setelah tujuh tahun hidup di Jerman, Keluarga Lovren harus kembali ke tanah airnya.

Sekembalinya di Kroasia, lika-liku kehidupan pasca-perang lebih susah.

(Baca juga: Kroasia, Menembus Final Piala Dunia 2018 di Tengah Masalah)

Keluarga Lovren mengalami masalah finansial dan harus berjuang ekstra keras untuk menyambung hidup hari demi hari.

"Semua orang merasa sensitif untuk membicarakannya (perang) setelah perang berakhir," tutur mantan pemain Lyon itu.

"Saya sangat suka papan seluncur yang saya miliki, namun papan seluncur itu harus dijual ayah saya untuk mendapat uang, itu adalah masa-masa yang sangat sulit."

Sedikit demi sedikit, Lovren meniti karier sepak bolanya bersama tim lokal NK Ilovac dan NK Karlovac sebelum pada akhirnya bisa bergabung ke tim yang lebih besar, Dinamo Zagreb.

Kegigihan yang diperolehnya sejak kecil mempunyai peran besar di karier Lovren dan pada akhirnya berhasil menjadi pesepak bola papan atas.

Bahkan setiap orang di seluruh penjuru dunia melihat aksinya kala membela Kroasia di babak final Piala Dunia kontra Prancis, Kamis (15/7/2018).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : LFC TV
REKOMENDASI HARI INI

Reaksi Cuek Marc Marquez Saat Diprediksi Adik Valentino Rossi Jadi Juara MotoGP Lagi

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136