Timnas Korea Selatan punya cara yang cukup unik agar taktik mereka tak diketahui oleh mata-mata timnas Swedia yang memantau latihan mereka.
Korea Selatan akan menjalani laga perdana mereka di Piala Dunia 2018 saat menghadapi Swedia, Senin (18/6/2018) di Stadion Nizhy Novgorod.
Jelang lag, kubu Swedia dikabarkan telah mengirim mata-mata ke pusat latihan Korea Selatan guna mengetahui taktik yang akan digunakan wakil Asia ini.
Tak ingin taktik mereka bocor begitu saja, kubu Korea Selatan punya cara yang cukup unik untuk mengelabui mata-mata tim lawan.
Para pemain Tim Negeri Gingseng selama latihan menggunakan nomor jersey berbeda dengan yang mereka gunakan saat bermain.
Hal ini dilakukan untuk mengelabui mata-mata Swedia yang diyakini akan kesulitan untuk membedakan wajah para pemain Korea Selatan.
"Kami mengganti nomor jersey pemain kami untuk membingungkan mereka (mata-mata Swedia).
South Korean players wear wrong numbers in training to confuse Sweden #SouthKorea #WorldCup https://t.co/CuCj1czTeZ pic.twitter.com/ajaY6XcUWW
— Africa News 24-7 (@AfricaNews24_7) June 18, 2018
"Sangat sulit bagi orang Eropa untuk membedakan wajah Asia," kata pelatih Korea Selatan, Shin Tae-Yong dikutip BolaSpot.com dari Global News.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Kekhawatiran kubu Korea Selatan bukan tanpa alasan, mata-mata Swedia dikabarkan sudah mematai Korea Selatan sejak menjalani pemusatan latihan di Austria.
Mata-mata Swedia bahkan rela menyewa rumah dekat dengan pusat latihan Korea Selatan dan memata-matai menggunakan teropong dan kamera video.
Namun usaha sang mata-mata dalam melihat latihan Son Heung-Min dkk lebih dekat dengan berpura-pura menyamar menjadi turis sia-sia.
Alasannya mata-mata timnas Swedia sudah ketahuan lebih dulu oleh pihak Korea Selatan.
Pelatih Swedia, Janne Andersson, meminta maaf atas tindakan memata-matai tim lawan yang dianggap kurang sopan.
Namun Andersson juga mengatakan bahwa tindakan memata-matai tim lawan adalah sebuah hal yang wajar dalam sepak bola.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | globalnews.ca |
Komentar