Timnas Argentina mengalami nasib yang kurang baik di Piala Dunia 2018 setelah tak mampu menang di dua laga fase grup.
Timnas Argentina yang digadang-gadang menjadi favorit di Piala Dunia 2018 justru tampil buruk.
Di laga pertama Grup D, Argentina ditahan imbang tim debutan Islandia 1-1.
Lalu di partai kedua, Tim Tango tumbang 0-3 dari Kroasia.
Satu poin dari dua laga membuat langkah Argentina ke fase gugur menjadi semakin berat.
Mereka harus mengalahkan Nigeria di pertandingan terakhir sambil berharap Kroasia menang atas Islandia.
Penampilan buruk Argentina di Piala Dunia 2018 turut disertai dengan kontroversi yang terjadi sejak babak kualifikasi.
Dengan sisa satu laga di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol, Argentina nyaris gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Lionel Messi dkk menempati posisi keenam dengan poin 25 dari 18 kali bertanding.
(Baca Juga: Argentina Saat Ini seperti Prancis 8 Tahun yang Lalu)
Nasib mujur masih menaungi Argentina karena Cile, Peru, dan Kolombia yang sebelumnya posisinya lebih tinggi justru menuai hasil mengecewakan di partai terakhir.
Cile tumbang 0-3 dari Brasil sementara Peru dan Kolombia bermain imbang 1-1.
Sementara Argentina sendiri mampu mencukur Ekuador dengan skor 3-1 berkat hat-trick Messi.
Argentina pun menyodok ke posisi ketiga di bawah Brasil dan Uruguay, serta memastikan tiket di putaran final Piala Dunia 2018.
Meski sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2018, kontroversi juga masih menyelimuti Argentina.
Juara Piala Dunia dua kali itu mencoret nama kapten Inter Milan, Mauro Icardi, dalam skuat final untuk Piala Dunia 2018.
(Baca Juga: Sampaoli Tak Diacuhkan, Lionel Messi Cs Tentukan Susunan Pemain Sendiri)
Keputusan Sampaoli mencoret Icardi menuai banyak kritik lantaran sang pemain tampil baik di Liga Italia musim lalu.
Icardi mengemas 29 gol dan menyabet gelar top scorer Serie A bersama penyerang Lazio Ciro Immobile.
Kritik kepada Sampaoli juga datang dari legenda Argentina, Diego Maradona.
"Saya ingat ketika saya di Kroasia menyaksikan final Piala Davis, Sampaoli menghubungi saya untuk membicarakan proyek di Sevilla bersama-sama," kata Maradona dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Namun saat dia dipanggil timnas, dia tak lagi mengingat saya," tutur Maradona lagi.
Maradona juga melayangkan kritik kepada Presiden Federasi Sepak Bola Argentina (AFA), Claudio Tapia.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Spanyol di Fase Grup)
"Saya tak pernah mau bekerja dengan orang munafik dan medioker yang berpikir mereka lebih hebat dari yang lain. Saya tak setuju dengan Sampaoli dan Tapia," ujar Maradona.
"Tapia menjanjikan saya sesuatu tapi melakukan sebaliknya," kata dia menambahkan.
Saat Piala Dunia 2018 sudah bergulir, Sampaoli juga dikritik karena susunan pemain yang dinilai tak tepat.
Eks pelatih timnas Cile itu menurunkan Maximiliano Meza dan mencadangkan Paulo Dybala, Ever Banega, dan Gonzalo Higuain.
Alhasil Argentina pun ditahan imbang 1-1 oleh Islandia.
Di partai kedua pun tak ubahnya demikian, Sampaoli tetap bereksperimen mencadangkan pemain bintang.
Di Maria yang tampil di laga kontra Islandia harus duduk di bangku cadangan dan posisinya diambil alih Marcos Acuna.
Sementara Lucas Biglia yang tampil di laga pertama juga digantikan oleh Enzo Perez.
Argentina harus merasakan takluk 0-3 dari Kroasia pada matchday kedua.
(Baca Juga: Sepatu Usang Toni Kroos Jadi Jimat Kemenangan Jerman)
Kini, langkah Argentina untuk lolos ke babak selanjutnya tak hanya ada di tangan mereka.
Argentina wajib memenangi laga kontra Nigeria, namun juga masih harus berharap Islandia tumbang dari Kroasia.
Jika skenario itu terjadi, maka Argentina akan memperpanjang masa tinggal mereka di Rusia.
Tapi jika tidak, Albiceleste harus mengepak koper dan pulang lebih awal daripada tim-tim unggulan lainnya.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar