Timnas Inggris berhasil melangkah ke babak 16 Besar Piala Dunia 2018, meski pada matchday 3 Grup G harus tumbang 0-1 dari Belgia di Stadion Kaliningrad, Kamis (28/6/2018).
Laporan langsung wartawan BolaSport.com, Firzie Adrian Idris dan Herka Yanis Pangaribowo, langsung dari Kaliningrad, Rusia.
Pada pertandingan tersebut, timnas Inggris harus kalah dari Belgia akibat gol semata wayang Adnan Januzaj pada menit ke-51.
Hasil ini membuat timnas Inggris finis di posisi runner-up Grup G dengan 6 poin dan bakal bersua dengan juara Grup H, Kolombia, di babak 16 Besar Piala Dunia 2018.
Di fase gugur, peluang terjadinya adu penalti terbuka bagi setiap tim.
Meski memiliki materi pemain yang mumpuni untuk melakoni drama adu penalti, bek timnas Inggris, Trent Alexander-Arnold, mengaku tidak berharap Tim Tiga Singa bakal berlibat dalam adu sepakan 12 pas itu.
"Tentu saja kami tak ingin adu penalti, tetapi ini sepak bola. Tak ada yang benar-benar seusai rencana," kata Trent Alexander-Arnold kepada BolaSport.com.
"Kalau pun harus menghadapi adu penalti, kami berharap persiapan yang dilakukan sudah cukup," ujarnya.
Meski demikian, Trent Alexander-Arnold juga mengaku bahwa dirinya siap untuk menjadi salah satu eksekutor utama timnas Inggris jika diminta pelatih Gareth Southgate.
(Baca Juga: Stadion Kaliningrad, Ramah untuk Pejalan Kaki dan Pesepeda)
"Saya telah membuktikan diri di sesi latihan. Saya memiliki keyakinan besar. Jika rekan-rekan dan pelatih mememinta, saya akan siap," kata Alexander-Arnold.
"Semua pemain telah bekerja keras dalam latihan penalti, tetapi tentu saja masih ada ruang untuk lebih baik lagi," tuturnya.
Sepanjang sejarah tampil di Piala Dunia, timnas Inggris beberapa kali harus tersingkir akibat drama adu penalti.
Bahkan timnas Inggris tidak pernah meraih kemenangan setiap kali terlibat dalam drama adu penalti dan membuat mereka harus tersingkir.
Sepanjang sejarah, timnas Inggris tiga kali terlibat drama adu penalti yang semuanya berakhir dengan kekalahan saat menghadapi Jerman Barat (Piala Dunia 1990), Argentina (1998), dan Portugal (2006).
(Baca Juga: Sudah 3 Raksasa yang Jadi Korban Timnas Swedia pada Piala Dunia 2018)
| Editor | : | Taufan Bara Mukti |
| Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar