Pemain berdarah Indonesia yang bermain untuk timnas Australia, Massimo Luongo, hanya menjadi penghangat bangku cadangan di Piala Dunia 2018.
Massimo Luongo merupakan satu dari 23 pemain skuat timnas Australia yang dibawa ke Piala Dunia 2018.
Pemain Queens Park Rangers ini diproyeksikan guna mengisi sektor tengah tim berjuluk Socceroos itu.
Diprediksi bakal menjadi pilihan utama pelatih Bert van Marwijk, Massimo Luongo justru tak pernah diturunkan.
Jalan Lapang Harry Kane Cs Lampaui Prestasi Terbaik Generasi Emas Inggris di Piala Dunia https://t.co/208bMKiiTI
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 29 Juni 2018
Luongo kalah bersaing dengan dua gelandang yang juga berlaga di Liga Inggris, yakni Mile Jidenak (Aston Villa) dan Aaron Mooy (Huddersfield Town).
Dalam tiga laga grup C, gelandang berusia 25 tahun itu menjadi saksi kegagalan Australia dari bangku cadangan.
Australia menjadi juru kunci grup C dengan koleksi 1 poin yang diperoleh ketika menahan Denmark.
Sementara pada laga melawan Prancis dan Peru, negara tetangga Indonesia itu mengalami kekalahan.
(Baca Juga: [Populer] Jerman Angkat Koper, DFB Bakal Putuskan Masa Depan Loew)
Tak pernah bermain sedetik pun menjadi kisah ironis bagi pemain berdarah Indonesia itu.
Pasalnya sebelum Piala Dunia 2018, Queens Park Rangers memberikan libur bagi Massimo Luongo kendati musim kompetisi kasta kedua Liga Inggris, Championship, belum berakhir.
Tujuannya agar Luongo dalam kondisi bugar saat bermain di Piala Dunia.
(Baca Juga: [Pilihan] Sang Penakluk Tersingkir, Lionel Messi Cs Bakal Juarai Piala Dunia 2018?)
"Saya tidak bisa mengatakan betapa bangganya saya akan melihat pemain Rangers bermain di panggung terbesar (Piala Dunia) mereka sepanjang musim panas ini," ucap Ian Holloway yang saat itu masih menjabat pelatih QPR, seperti dinukil BolaSport.com dari situs resmi klub, 28 April 2018.
"Kami harus berpikir jangka panjang karena prioritas kami adalah kesehatan dan kebugaran Luongo menjelang musim depan," ujarnya.
@MassLuongo will miss #QPR's final two games of the season ahead of the @FIFAWorldCup.
https://t.co/SwCXYy3N9l pic.twitter.com/hXWgvdgwq9
— QPR FC (@QPR) 26 April 2018
Massimo Luongo kala itu menyikapi keputusan tersebut dengan komentar bernada positif lewat aku Twitter pribadi.
"Setelah berbicara dengan manajer dan klub, kami memutuskan untuk mengakhiri musim saya sekarang dan bagi saya untuk mengisi ulang dalam persiapan untuk WC," tulisnya.
"Musim ini memiliki pasang surut tetapi ingin berterima kasih kepada semua penggemar @QPRFC atas dukungan mereka yang berkelanjutan. Sampai jumpa di musim depan!" katanya lagi.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Selamat dari Hukuman Kartu Merah Berkat VAR)
After speaking to the manager and club, we have decided to end my season now and for me to recharge in preparation for the WC. This season has had its ups and downs but would like to thank all the @QPRFC fans for their continued support. See you next season! pic.twitter.com/KJyEvq7VYd
— Massimo Luongo (@MassLuongo) 26 April 2018
Luongo memang tampil reguler bersama QPR musim ini di kasta kedua Liga Inggris.
Pemain berdarah Indonesia-Italia itu sudah bermain 39 laga atau hanya beristirahat empat pertandingan Championship.
Pada periode itu, QPR sendiri tidak sedang mengejar target apapun.
Pasalnya, mereka berada di papan tengah atau posisi ke-16, sehingga tidak bertarung dalam perebutan tiket promosi atau menghindari degradasi.
#POPULER Keinginannya Terpenuhi, Jose Mourinho Patut Berterima Kasih kepada Brasil https://t.co/v7V5myszg4
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 28 Juni 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | transfermarkt.com, BolaSport.com, socceroos.com.au |
Komentar