Pelatih Senegal, Aliou Cisse, mengatakan bahwa kartu kuning adalah sesuatu yang tidak bisa mereka hindari. Namun dia tetap berlapang dada dan menerima semua hasil berdasarkan peraturan FIFA.
Senegal harus menjadi satu dari 16 tim yang gagal lolos ke fase 16 besar Piala Dunia 2018.
Timnas yang berjuluk Singa dari Teranga itu kalah tipis 0-1 melawan Kolombia di laga hidup mati grup H pada Kamis (28/6/2018).
Gol tunggal bek Kolombia, Yerry Mina tidak mampu dibalas oleh pasukan Aliou Cisse sampai wasit Milorad Mazic dari Serbia meniup peluit panjang.
(Baca juga: Tim Paling Sempurna Sudah Gugur, 4 Tim Play-off Eropa Justru Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2018)
Senegal sebenarnya memperoleh poin yang sama dengan Jepang yang duduk di peringkat kedua, yakni empat poin.
Kedua tim, baik Senegal maupun Jepang bahkan mempunyai koleksi dan defisit gol yang sama.
Namun, Senegal harus merelakan Jepang untuk lolos ke fase selanjutnya lantaran Tim Samurai Biru unggul poin fair play dari Senegal.
(Baca juga: Jurnalis Belgia Ungkap Cerita di Balik Pencoretan Radja Nainggolan)
Jepang hanya mengoleksi empat kartu kuning sementara Senegal mengantongi enam di tiga laga fase grup.
Pelatih Senegal, Aliou Cisse, mengatakan bahwa kartu kuning adalah sesuatu yang tidak bisa mereka hindari.
Namun dia tetap berlapang dada dan menerima semua hasil berdasarkan peraturan FIFA.
Tampil Mengerikan di Kualifikasi, Jerman dan 3 Tim Ini Justru Angkat Koper di Fase Grup Piala Dunia 2018 https://t.co/WDVJs5mEC0
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 29 Juni 2018
"Saya tidak tahu apakah peraturan itu kejam atau tidak, namun saya tidak bisa meminta pemain saya untuk bermain tanpa menerima kartu kuning," ucap Cisse seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Itu adalah peraturan dalam sepak bola, peraturan fair play, dan kami mempunyai poin yang lebih sedikit dari pada mereka (Jepang) dalam hal itu. Kami harus menerimanya," katanya.
Senegal sejatinya adalah satu-satunya wakil Afrika yang masih diharapkan untuk lolos ke 16 besar, namun mereka pada akhirnya harus angkat koper dari Rusia lebih cepat.
Meskipun demikian, Cisse lantas menilai bahwa tim-tim dari Afrika telah menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dan percaya mereka akan lebih baik di masa depan.
"Persepakbolaan Afrika membuat perkembangan yang besar, dan kami akan terus melanjutkan itu dan akan menjadi lebih baik di masa depan," ujar pelatih 42 tahun tersebut mengakhiri.
(Baca juga: Jalan Lapang Harry Kane Cs Lampaui Prestasi Terbaik Generasi Emas Inggris di Piala Dunia )
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | marca.com/en |
Komentar