Timnas Prancis dan Uruguay menjadi dua pemesan pertama tiket perempat final Piala Dunia 2018. Kedua tim memiliki kesamaan soal resep kesuksesan lolos dari lubang jarum babak 16 besar.
Prancis lebih dulu memastikan diri lolos berkat kemenangan 4-3 atas Argentina di Kazan, Sabtu (30/6/2018).
Beberapa jam kemudian, Uruguay menyusul setelah menumpas perlawanan Portugal dengan skor 2-1 di Sochi.
Garis merah yang bisa ditarik dari penampilan para pemenang dari partai tersebut ialah statistik tidak menonjolkan penguasaan bola.
Soal dominasi permainan, Prancis dan Uruguay inferior dari lawan-lawan mereka.
Menurut data situs FIFA yang dikutip BolaSport.com, Uruguay cuma mencatat 39 persen penguasaan bola, sedangkan Portugal 61 persen.
(Baca juga: Paradoks Lionel Messi dan Hantu Diego Maradona)
Artinya, Cristiano Ronaldo cs soal durasi kontrol pertandingan lebih banyak memainkan bola dibandingkan Uruguay.
Portugal bahkan sampai melepaskan 20 tembakan, berbanding hanya 6 percobaan milik Uruguay!
Hasilnya, meski tak lama-lama menguasai bola, Uruguay mengedepankan efisiensi luar biasa.
Kontrol permainan dan penciptaan peluang yang minim bisa mereka konversi menjadi dua gol penentu Edinson Cavani dari total cuma tiga upaya tepat sasaran.
Sebaliknya, Portugal terlalu sering menghamburkan peluang, entah meleset, diselamatkan kiper, atau diblok pemain lawan.
Setali tiga uang dengan Prancis, yang cuma kebagian 41 persen possession saat meladeni Argentina.
Opta menyajikan fakta bahwa angka tersebut termasuk persentase penguasaan bola terendah Tim Ayam Jantan di Piala Dunia sejak 1966.
Di lain pihak, Argentina dominan dengan 59 persen penguasaan bola.
Perbedaan ini menghasilkan jumlah percobaan yang setara, yakni masing-masing 9 tembakan yang berujung keunggulan Prancis menggali efektivitas permainan mereka.
Fakta ini seolah menyokong asumsi bahwa permainan indah yang mendominasi lawan bukan lagi cara terbaik guna mendapatkan kemenangan di Piala Dunia 2018.
Tiga dari lima tim pemilik rataan penguasaan bola tertinggi menurut data Whoscored malah harus mengepak koper lebih dulu.
Mereka adalah Jerman (rata-rata 65,3% per laga), Argentina (61,1%), serta Arab Saudi (57%).
Adapun dua tim lain yang mencatat rasio kontrol permainan tertinggi masih bertahan di turnamen, yakni Spanyol (67,8%) dan Brasil (59,7%).
Tren bermain indah dan berkuasa bukan jaminan karena kecenderungan menang atau mencetak gol dengan cara apapun menjadi tren di Rusia 2018.
Seperti dipraktikkan Uruguay, efisiensi memanfaatkan peluang sekecil apapun merupakan resep terpenting.
(Baca juga: 4 Fakta Menarik dari Komposisi Timnas Inggris di Piala Dunia 2018)
Wajar bila 43 persen gol di fase grup Piala Dunia 2018 tercipta melalui situasi bola mati, cara mencetak gol yang menjadi primadona kali ini.
Tanpa perlu bermain bagus, tim bisa memanfaatkan set piece sebagai sumber gol terdepan dan hal itu bukanlah sebuah aib.
"Saya siap mencetak gol, entah itu lewat penalti, bola mati, atau apapun. Saya mencoba mempraktikkan berbagai situasi dan yakin siap menghadapi semua yang akan terjadi," ujar striker timnas Inggris, Harry Kane, di Dailystar.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | whoscored.com, BolaSport.com, Dailystar.co.uk, fifa.com, twitter.com/OptaJean |
Komentar