Baik Swedia maupun Inggris termotivasi untuk menjaga momentum positif di Piala Dunia 2018 saat harus saling bunuh pada perempat final, Sabtu (7/7/2018).
Mencapai babak delapan besar Piala Dunia merupakan prestasi yang sudah lama tidak Swedia dan Inggris rasakan.
Terakhir kali Swedia berlaga pada perempat final Piala Dunia adalah pada edisi 1994, sementara Inggris pada 2006.
Duel ini merupakan bentrokan antara tim dengan pertahanan solid melawan tim yang jago mencetak gol.
Swedia baru kebobolan dua gol, cuma kalah dari Brasil dan Uruguay (1 gol) di antara semua partisipan Piala Dunia 2018.
Sebaliknya, Inggris membukukan sembilan gol, tersubur kedua di Rusia setelah Belgia (12 gol).
Pihak Swedia sesungguhnya menyadari kualitas individu Inggris yang lebih melimpah ketimbang pihaknya.
Akan tetapi, Si Biru-Kuning sudah tahu cara mengatasi faktor sedikitnya bintang di kubu mereka.
"Normalnya, tim-tim lain yang punya pemain yang lebih baik di atas kertas, kami membiarkan mereka menguasai bola di area di mana kami ingin mereka menguasai bola itu," ucap kapten Swedia, Andreas Granqvist.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar