Pihak Panitia penyelenggara Piala Dunia 2018, melarang segala bentuk tindakan pelecehan dan kekerasan selama turnamen empat tahun ini berlangsung di Rusia.
Pihak berwernang berjanji akan menyelenggarakan Piala Dunia 2018 dengan aman, meskipun di tengah ancaman keamanan yang terjadi di Rusia.
Terakhir, tiga jurnalis wanita mengaku mengalami tindakan pelecehan seksual oleh beberapa penggemar ketika sedang memberikan laporan secara langsung di lapangan.
Beberapa aksi yang mengkhawatirkan dari fan telah membuat pihak berwenang menangkapnya sejak pertandingan mulai pada 14 Juni 2018.
(Baca Juga: [PILIHAN] Memori Kelam 4 Tahun Lalu Kembali Dialami Pemain Keturunan Indonesia Ini di Piala Dunia 2018)
Penemuan aksi kekerasan dan pelecehan oleh fan, ternyata sangat kontras dengan penjelasan pihak ketua panitia penyelenggara Piala Dunia 2018.
Alexei Sorokin, selaku Kepala Panitia Piala Dunia mengatakan, belum mendapat keluhan dari beberapa penggemar yang mengalami tindakan pelecehan maupun kekerasan.
Ia juga tidak menyadari, jika selama gelaran Piala Dunia 2018 ada kasus pelecehan seksual maupun aksi kekerasan yang mulai marak.
Sorokin juga menepis segala kasus yang mulai muncul.
(Baca Juga : MXGP 2018 - Saat 2 Pebalap Yamaha Ditanya Soal Piala Dunia 2018)
Terbaru, kasus perkelahian massa selama pertandingan Brasil-Serbia, Sorokin tidak mengakui hal itu sebagai insiden di antara penggemar.
"Kita tidak memiliki satu insiden keamanan maupun keluhan yang berasal dari fan," ucapnya.
"Saya tidak akan menyebut itu adalah aksi perkelahian antarfan," kata Sorokin.
Dilansir BolaSport.com dari laman The Moscow Times, Sabtu (30/6/2018), Moskow sebagai tuan rumah penyelenggara telah bekerjasama dengan petugas dari 32 negara peserta Piala Dunia 2018.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan aksi hooliganisme dan kekerasan lain yang dilakukan oleh para fan.
| Editor | : | Taufan Bara Mukti |
| Sumber | : | Themoscowtimes.com |
Komentar