Kaliningrad ditinggal tidak hanya oleh suporter tetapi juga pihak keamanan seusai berakhirnya fase grup Piala Dunia 2018.
Laporan Firzie A. Idris dan Herka Yanis Pangaribowo dari Kaliningrad, Rusia
BolaSport.com, yang sedang melakukan liputan langsung dari Rusia, memantau bahwa counter check in Bandara Khrabrovo pada Sabtu (30/6/2018) malam waktu setempat juga melayani beberapa kloter petugas kepolisian yang ingin menempuh perjalanan udara.
Destinasi kloter polisi ini adalah Moskow.
Mereka memakai fasilitas sama dengan ratusan suporter Inggris dan Belgia yang juga ingin mengejar penerbangan keluar dari Kaliningrad.
Tak ada perlakuan istimewa bagi rombongan polisi tersebut. Mereka mengantre di barisan seperti layaknya penumpang biasa.
Kaliningrad memang kota kecil yang terpisah hampir 1.300 kilometer dari Moskow.
Kota asri ini bahkan sudah tak berseberangan dengan Federasi Rusia lagi, melainkan terjepit di antara Polandia, Lithuania, dan Laut Baltik.
Selama Piala Dunia 2018, kota tersebut menjadi venue empat laga dan menyambut suporter Kroasia, Nigeria, Serbia, Swiss, Spanyol, Maroko, dan terakhir Inggris serta Belgia
Populasi kota yang hanya sekitar 430 ribu penduduk (sensus 2010) tentu tidak mempunyai aparat keamanan cukup untuk menangani influks suporter selama Piala Dunia, terutama pada partai terakhir yang mempertemukan dua kekuatan besar Eropa tersebut.
(Baca Juga: Gol Bunuh Diri Meriah untuk Panama Ciptakan Sejarah di Piala Dunia)
Wajar apabila pihak keamanan didatangkan dari beberapa daerah Rusia lain.
Namun, kehadiran para suporter negara-negara tadi tidak menimbulkan kericuhan di kota kecil nan asri tersebut.
"Kami pikir akan ada sedikit masalah, tetapi nyatanya tidak," ujar seorang polisi yang didatangkan dari Tomsk, Siberia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar