Sejarah menunjukkan bahwa sepatu berwarna terang bisa menjamin terciptanya sebuah gol pada laga final Piala Dunia.
Dalam sepak bola, benda dengan warna tertentu diyakini bisa membawa hoki atau mampu memberikan sugesti si pemain agar tampil baik di lapangan.
Ambil contoh rekrutan anyar Juventus, Cristiano Ronaldo.
(Baca juga: Dalam 24 Jam, Penjualan Kostum Cristiano Ronaldo Hasilkan Rp 884 Miliar)
Selama kariernya, megabintang yang disponsori oleh Nike itu jarang sekali memakai sepatu hitam atau gelap.
"Alasan utama dari warna sepatu adalah memberi Anda rasa percaya diri. Sebagai contoh, Cristiano Ronaldo tidak suka memakai sepatu hitam karena itu membuatnya lambat," kata Wakil Presiden Nike Bidang Sepatu Sepak Bola, Max Blau.
Permainan warna juga menciptakan sebuah kisah unik dalam perjalanan pesta sepak bola sejagat.
Setelah 1998 atau ketika tren sepatu warna-warni mulai merasuki dunia "bal-balan", pemain yang mencetak gol pada final Piala Dunia selalu mengenakan alas kaki berwarna terang.
Striker legendaris timnas Brasil, Ronaldo Luis Nazario, memakai Nike Mercurial Vapor perak tatkala membuat dua gol ke gawang Jerman dalam laga puncak 2002.
(Baca juga: Rebut Peringkat Ketiga Piala Dunia, Timnas Belgia Bawa Pulang Rp 345 Miliar)
Empat tahun berselang, dua pencetak gol dalam duel Italia versus Prancis juga mengenakan sepatu berwarna terang.
Zinedine Zidane tampil dengan alas kaki warna emas, sedangkan Marco Materazzi memakai sepatu putih plus kombinasi kuning.
Pada Piala Dunia 2010, Andres Iniesta mempergunakan sepatu berwarna perak dengan paduan oranye sewaktu mencetak gol tunggal kemenangan Spanyol atas Belanda.
Hal serupa terjadi kala Jerman mengalahkan Argentina dalam final edisi 2014.
Pencetak satu-satunya gol di partai tersebut, Mario Goetze, mengenakan sepatu hijau stabilo.
Lalu, bagaimana dengan final edisi 2018 antara Kroasia dan Prancis?
Menarik untuk dinantikan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar