20 tahun adalah waktu yang cukup untuk mengubah tak hanya wajah, namun juga keadaan skuat timnas Prancis kala menghadapi Kroasia pada semifinal Piala Dunia 1998.
Final Piala Dunia 2018 mempertemukan timnas Prancis menghadapi timnas Kroasia, yang akan dihelat di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7/2018) mulai pukul 22.00 WIB.
Laga ini akan menjadi pertemuan keenam bagi kedua tim sepanjang sejarah.
Pertemuan pertama mereka terjadi dua dasawarsa lalu, tepatnya pada babak semifinal Piala Dunia 1998 di Prancis.
Saat itu, Prancis-lah yang berhasil memenangi laga atas Kroasia melalui dwigol Lilian Thuram (47' dan 70') membalas lesakan Davor Suker pada menit ke-46.
Kemudian, Prancis berhasil menjuarai Piala Dunia untuk kali pertama, setelah mengalahkan 3-0 Brasil pada laga final.
Tentunya dalam dua puluh tahun setelah pertemuan pertama mereka, keadaan para pemain tak akan pernah sama.
Lantas bagaimanakah kondisi saat ini skuat Prancis kala kontra Kroasia 20 tahun yang lalu?
Berikut info yang dapat dirangkum BolaSport.com dari The Indian Express, tentang kabar para pemain dan pelatih Prancis dalam starting XI saat menghadapi Kroasia:
(Baca juga: Sudah Seperempat Abad Pemain Terbaik Piala Dunia Bukan Berasal dari Sang Juara)
- Pelatih: Aime Jacquet - Pensiun
Legenda Olympique Lyon yang kini berusia 76 tahun ini memutuskan pensiun setelah membawa timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 1998.
Aime Jacquet sempat menjadi direktur teknis Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) hingga akhirnya pensiun pada 2006.
1. Lilian Thuram - Aktivis
Lilian Thuram yang saat itu membela Parma, mengikuti langkah Gianluigi Buffon untuk bergabung bersama Juventus pada 2001 hingga 2006.
Sempat dua musim membela FC Barcelona setelah pindah dari Juventus, ia memilih pensiun karena terindikasi kanker hati.
Kini ia menjadi aktivis politik sekaligus duta organisasi anak-anak internasional naungan PBB, UNICEF.
2. Laurent Blanc - Pelatih
Sebelum memilih pensiun pada 2003, Laurant Blanc mencapai karier puncaknya setelah pindah ke Manchester United pada 2001.
Sebelum melatih Paris Saint-Germain antara 2013 hingga 2016, ia sempat membesut timnas Prancis pada 2010-2012.
Chelsea yang sebelumnya dkait-kaitkan akan menjadi pelabuhan baru Blanc, nyatanya memilih Maurizio Sarri sebagai pengganti Antonio Conte
3. Fabien Barthez - Pebalap
Suksesor kiper Peter Schmeichel di Manchester United pada 2000 hingga 2004 ini pensiun pada 2007.
Uniknya, ia tak kembali mengabdi pada olahraga yang membesarkan namanya.
Fabian Barthez memilih memasuki dunia baru sebagai pebalap mobil pada berbagai ajang seperti FIA GT dan balap ketahanan 24 jam Le Mans.
4. Bixente Lizarazu - Pegulat, Pengamat Sepak Bola
Legenda Bayern Muenchen yang pensiun pada 2006 ini alih profesi, dengan mendalami seni bela diri Brazilian jiu-jitsu.
Bahkan, Bixente Lizarazu mengikuti kejuaraan tingkat Eropa pada 2009. Ia pun menjadi juara pada tingkat sabuk biru senior kelas ringan.
Kini setelah sakit-sakitan, ia kembali ke dunia yang membesarkannya dengan memilih menjadi pengamat sepak bola.
(Baca Juga: Mengapa Bendera Kosovo Tak Boleh Dibawa ke Venue Piala Dunia 2018?)
5. Marcel Desailly - Aktivis
Legenda AC Milan dan Chelsea pensiun pada 2006, setelah semusim membela klub divisi pertama Liga Qatar, Qatar SC.
Setelahnya, Marcel Dessailly mengabdikan diri dengan menjadi duta UNICEF untuk negara tempat ia lahir, Ghana.
6. Didier Deschamps - Pelatih
Eks pemain Nantes, Marseille, Juventus, dan Chelsea ini pensiun pada 2001 pada saat membela Valencia.
Didier Deschamps yang berkiprah sebagai pelatih, beberapa kali menjadi pahlawan bagi klub yang dinaunginya.
Pada musim 2003-2004 ia membawa AS Monaco di final Liga Champions meski dikalahkan FC Porto asuhan Jose Mourinho.
Ia juga mampu membawa Juventus kembali ke kasta tertinggi Liga Italia, Serie A pada musim 2007-2008, setelah menemani Bianconeri di Serie B semusim sebelumnya. Meski pada akhirnya dipecat.
Kini Deschamps tengah menjadi pelatih Prancis yang sanggup membawa ke laga final Piala Dunia 2018.
7. Christian Karembeu - Direktur Olahraga
Setelah pensiun sebagai pemain pada 2006, Christian Karembeu pernah menjadi pemandu bakat di Portsmouth.
Pada 2013 hingga saat ini ia menjadi Direktur Olahraga Olympiakos, klub yang ia bela pada 2001-2004.
8. Emmanuel Petit - Media
Sejak 2011, Emmanuel Petit menjadi duta Piala Dunia Tuna Wisma.
Di samping itu, ia juga menjadi pemilik saham mayoritas dari salah satu media digital yang berfokus pada bahasan olahraga, sekaligus menjadi pengamat sepak bola.
(Baca Juga: Dalam 24 Jam, Penjualan Kostum Cristiano Ronaldo Hasilkan Rp 884 Miliar)
9. Zinedine Zidane - Pelatih
Pemain termahal di dunia sebelum rekor transfernya dipecahkan Cristiano Ronaldo pada 2009 ini, menjadi pelatih Real Madrid antara Jamuari 2016 hingga Mei tahun ini.
Selama melatih Real Madrid, Zinedine Zidane, menjadi satu-satunya pelatih yang mampu menjuarai Liga Champions dalam tiga musim beruntun, yakni pada 2015-2016, 2016-2017, dan 2017-2018.
10. Youri Djourkaeff - Aktivis
Pria berdarah Armenia ini pensiun bermain pada 2006 setelah semusim membela klub Major League Soccer Amerika Serikat, New York Red Bulls.
Setelah itu, Youri Djourkaeff yang kini berusia 50 tahun, memilih untuk menetap di New York dan mengabdikan diri di Lembaga Swadaya Masyarakat untuk bidang sepak bola.
Selain itu, eks pemain Inter Milan ini juga menjadi pengamat sepak bola untuk salah satu saluran televisi di Prancis.
PRANCIS vs KROASIA Piala Dunia 2018 Stadion Luzhniki, Moskow Minggu (15/7/2018) Kick-off 22.00 WIB Live Trans TV & Trans 7 Siapa yang akan jadi juara?
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 15, 2018
.#Euphorussia #KGPialaDunia #WorldCup #WorldCup2018 #PialaDunia #PialaDunia2018 #Rusia2018 #FRACRO #FRA #CRO
11. Stephane Guivarc'h - Salesman
Stephane Guivarc’h memang pernah menjadi komentator pada salah satu stasiun televisi di Prancis dalam gelaran Piala Eropa 2016.
Setelah pensiun sebagai pesepak bola sejak 2002, ia bekerja sebagai salesman untuk pemasaran di salah satu kolam renang yang berada di tempat tinggalnya, Kota Concerneau.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | indianexpress.com |
Komentar