Tim nasional Islandia merupakan salah satu negara yang akan melakoni debut di Piala Dunia 2018.
Tim besutan Heimir Hallgrímsson tersebut meraih tiket ke Rusia setelah menjadi juara grup pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa.
Dari 10 laga pada babak kualifikasi, Islandia sukses merangkum 22 poin dari 7 kemenangan, satu hasil imbang, dan hanya dua kali kalah.
Islandia akan memulai petualangannya di Piala Dunia 2018 dengan melawan salah satu kandidat juara, Argentina.
Laga yang menjadi pertandingan perdana Grup D tersebut akan digelar di Stadion Spartak pada Sabtu (16/6/2018) pukul 20.00 WIB.
Gylfi Sigurdsson dan kawan-kawan akan mendapatkan dukungan dua kali lipat pada laga nanti. Selain mendapatkan dukungan dari masyarakatnya sendiri, Islandia akan mendapatkan suntikan motivasi dari Polandia.
Bagi orang Polandia, Islandia merupakan rumah kedua bagi mereka.
Selama lebih dari 20 tahun, Polandia menjadi kelompok imigran terbesar di Islandia, sebuah negara kecil di Piala Dunia 2018 karena populasinya hanya 350.170.
"Saya menilai, sepak bola penting bagi orang asing di Islandia," kata Tomasz Kwiatkowski, yang telah tinggal di Islandia dalam 10 tahun terakhir.
Kwiatkowski adalah salah satu dari 12.000 imgran Polandia di Islandia. Polandia bermigrasi ke Islandia sebagai besar karena alasan keuangan dan peluang kerja, terutama pada 2006.
Saat itu, ekspansi ekonomi Islandia sedang meningkat dan banyak peluang kerja di sektor konstruksi.
"Ada juga nilai-nilai kami yang sama dengan Islandia seperti keberanian dan tidak pernah menyerah. Timnas Islandia merepresentasikan nilai tersebut," ujarnya.
Adanya imigran Polandia memunculkan lahirnya komunitas-komunitas pendukung Islandia. Salah satunya komunitas digital bernama Pilkarska Islandia.
Komunitas yang didirikan Piotr Giedyk pada Agustus 2013 ini membuat fan pages di Facebook dan Twitter sebagai tempat berdiskusi anggota mereka soal strategi, taktik, dan mengungkapkan kecintaan mereka kepada Islandia.
Dalam lima tahun, pengikut fan pages mencapai 5.500 pengikut. Sebanyak tiga perempat diantaranya berasal dari Polandia.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | National Geographic |
Komentar