Kekerasan suporter dalam sepak bola nyatanya bisa terjadi pada belahan dunia manapun dan pelakunya bisa terancam hukuman penjara.
Pemimpin salah satu kelompok fan sepak bola Rusia, Sergei Gorbachev, akhirnya harus berurusan dengan pihak keamanan terkait tindakan anarkisme yang dia buat.
Peristiwa itu terjadi setelah dirinya melakukan penyerangan terhadap pendukung Inggris pada Piala Eropa 2016.
Dia melakukan pelemparan botol-botol dan bom asap.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup E, Brasil Punya 1 Musuh Berat)
Akibat ulahnya, Gorbachev harus merasakan dinginnya hotel prodeo selama 7 bulan di penjara Marseille menjelang pertandingan Rusia melawan Inggris pada turnamen dua tahun lalu di Prancis.
Gorbachev merupakan ketua dari asosiasi suporter Arsenal Tula, sebuah klub Liga Primer Rusia.
Dirinya telah diperingatkan oleh pihak keamanan untuk tidak melakukan keonaran selama Piala Dunia 2018 berlangsung.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup F, Cobaan Bagi Sang Juara Bertahan)
"Para penggemar sepak bola telah diperingatkan oleh pihak keamanan setempat di sini agar tidak melakukan tindakan anarkis selama Piala Dunia 2018, termasuk penggemar Rusia sendiri," ujar Gorbachev.
Sergei Gorbachev juga menambahkan para penggemar timnas Inggris tidak perlu takut kala mereka bepergian menuju Rusia untuk mendukung tim kesayangannya berlaga.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup G, Laga Timnas Inggris Kontra Belgia Paling Ditunggu-tunggu)
Dirinya hanya berpesan kepada penggemar Inggris untuk bisa menjaga perilaku mereka selama gelaran Piala Dunia 2018 berlangsung.
"Jika mereka berperilaku dengan cara yang beradab, maka saya akan menjabat tangan mereka," ujarnya.
"Saya tidak ingin tragedi di Marseille terulang kembali karena saya tidak ingin melihat lagi sikap dan perilaku seperti itu," kata Gorbachev.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Reuters.com |
Komentar