Piala Dunia 2018 hanya tinggal menghitung hari, namun isu rasialisme dan diskriminasi di Rusia telah menimbulkan kekhawatiran oleh banyak fan negara peserta Piala Dunia 2018
Ancaman isu rasialisme dan diskriminasi terhadap kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) terus-menerus meningkat muncul di negeri Beruang Merah julukan Rusia itu.
Munculnya persoalan itu, lantas telah membuat beberapa penggemar dan tim peserta Piala Dunia 2018 mengalami kekhawatiran.
Bukan saja soal diskriminasi persoalan masalah LGBT, kabar teranyar isu nyanyian rasialis, juga mulai terdengar diseluruh stadion yang berada di Rusia.
Dilansir BolaSport.com dari laman The Guardian, menurut data terbaru dari Fare Network dan Sova Centre yang berbasis di Moskwa menunjukan, ada peningkatan tentang nyanyian rasialis.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup C, Prancis Dikepung Tim Play-off)
Kejadian itu dicatat sejak 2012 dan merupakan laporan keenam dari lembaga tersebut, terkait diskriminasi sepakbola yang terjadi di Rusia.
Beberapa nyanyian bernada rasialis itu diantaranya adalah, nyanyian monyet, nyanyian neo-Nazi dan nyanyian anti-kaukasia dengan total 19 kasus pada musim 2017-2018.
Nyanyian bernada rasis itu pertama kali terjadi kepada para pemain dari tim nasional Perancis.
Kala itu, Les Bleus julukan Prancis melakukan pertandingan persahabatan dengan Rusia pada 27 Maret 2018, dan segelintir suporter klub menyanyikan nyanyian monyet ke beberapa pemain.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup A, Ditutup oleh Derbi Arab)
Peristiwa kedua berlanjut pada kiper tim nasional Rusia, Guilherme Marinato, yang juga menjadi target sasaran nyanyian rasis oleh pendukung Spartak Moskwa, salah satu klub besar di Rusia.
Guilherme Marinato adalah kiper naturalisasi yang dimiliki Rusia dan memiliki darah kelahiran Brasil.
Menanggapi beberapa kasus rasialisme dan diskriminasi yang marak ke pemain maupun penggemar, Piawa Powar dari direktur eksekutif Fare Network memberikan pendapatnya.
"Kami berharap otoritas Piala Dunia tidak membiarkan kasus insiden ini terus-menerus terjadi," ujar Piara Powar.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup C, Prancis Dikepung Tim Play-off)
"Mudah-mudahan mereka menggunakan semua sumber daya dan lembaga penegak hukum untuk mengatasi hal ini," ujarnya.
Menurut Piara, munculnya nyanyian rasis pada penggemar sepakbola Rusia telah tertanam kuat.
Dirinya hanya bisa berharap nyanyian bernada diskriminatif ini akan segera hilang saat Piala Dunia 2018 mulai digelar
"Tingkat nyanyian diskriminatif yang muncul ini, menunjukan bahwa pandangan xenophobia tetap berakar kuat diantara banyak penggemar bola di Rusia," ujarnya.
"Kami hanya bisa berharap, semangat dan persatuan seluruh elemen bisa mengusir para orang-orang yang bertindak provokatif selama Piala Dunia berlangsung tahun ini," ucap Piara.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | theguardian.com |
Komentar