Jersey timnas Nigeria langsung habis terjual beberapa menit setelah dijual oleh Nike selaku perusahaan apparel yang menaungi.
Nike resmi menjual jersey timnas Nigeria di Nike Town, London, Inggris, pada Jumat (31/5/2018) waktu setempat.
Yang menarik, hanya dalam tempo tiga menit, jersey tersebut habis terjual.
Jersey bernuansa hijau itu sejatinya telah diperkenalkan pada Februari lalu, namun baru mulai dijual pada Juni ini.
This is the Jersey that is flying off the racks worldwide ahead of World Cup. Must admit the #Nigeria shirt is pic.twitter.com/K91opguOgc
— Maximiliano Bretos (@mbretosESPN) June 1, 2018
Bintang Arsenal, Alex Iwobi, menjadi salah satu pemain yang ditunjuk untuk memperkenalkan jubah perang baru milik Nigeria itu.
Oleh beberapa suporter, jersey Nigeria disebut sebagai yang terbaik di antara jersey peserta Piala Dunia 2018 lainnya.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Spanyol di Fase Grup)
Bahkan, dilansir BolaSport.com dari Independent, sebelum jersey itu resmi dijual, Nike telah menerima tiga ribu permintaan pre-order dari seluruh dunia.
Karena atensi yang begitu besar, wajar jika jersey Nigeria begitu cepat terjual di toko resmi Nike.
Bahkan, jersey itu juga sudah tak bisa dibeli melalui laman resmi Nike.
Wanted to buy Nigeria World Cup Jersey on Nike website..... Product only available in limited quantities and is now sold out @thenff #WorldCup2018 pic.twitter.com/hEKOYL7AuM
— Arsenal Yankee (@Yankee11111) June 1, 2018
Artinya, jersey tim berjulukan Super Eagles itu sudah tak bisa dibeli lagi baik secara online maupun offline.
(Baca Juga: Timnas Jerman Akan Terisolir dan Kurang Kasih Sayang di Piala Dunia 2018)
Baju perang Nigeria menjadi salah satu jersey Piala Dunia 2018 yang dirilis paling akhir oleh Nike.
Alasannya, Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF) tak menghendaki adanya pemalsuan dan penjualan jersey replika.
Jersey seharga 64,95 pound (Rp 1,1 juta) itu rencananya akan dipakai pada partai persahabatan antara Nigeria dan Inggris sebelum Piala Dunia 2018.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Independent.co.uk |
Komentar