Buat pemain tim nasional negara-negara medioker, bermain di luar negeri biasanya adalah sebuah keuntungan yang membuatnya dipandang lebih tinggi daripada pemain lokal.
Tapi, tidak demikian yang terjadi pada Denis Cheryshev. Dia malah kurang dilirik timnas Rusia.
Dalam beberapa tahun belakangan, Rusia memang tidak memiliki pemain top di klub luar negeri sehingga lebih fokus memakai pemain-pemain klub lokal.
Sudah sejak usia 9 tahun Cheryshev berkelana di luar Rusia.
Lahir di Nizhny Novgorod, dia mengikuti ayahnya, Dmitri Cheryshev, yang bermain di La Liga Spanyol bersama Sporting Gijon.
Cheryshev sempat masuk akademi Sporting Gijon, kemudian pindah ke Real Madrid saat berusia 12 tahun.
Denis Chreyshev promosi ke tim utama Madrid pada 2012, tapi kemudian dipinjamkan ke berbagai klub Liga Spanyol.
Dari Sevilla, Valencia, sampai sekarang pindah permanen ke Villarreal.
Keberadaannya di La Liga, salah satu liga paling top di Eropa, tidak membuat pemain kelahiran 26 Desember 1990 ini otomatis jadi andalan di timnas Rusia.
Melakukan debutnya pada November 2012, Cheryshev baru dipercaya tampil dalam laga kompetitif sebagai pemain pengganti di Kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Irlandia Utara, 14 Agustus 2013.
Kesendirian juga menerpa dengan Cheryshev menjadi satu-satunya pemain timnas Rusia yang tidak merumput di klub lokal dalam skuat sementara Piala Dunia 2014.
Akhirnya Cheryshev tidak dipilih pelatih Rusia ketika itu, Fabio Capello, ke dalam skuat final.
Absen juga di Piala Eropa 2016 karena cedera, Denis Cheryshev baru dipanggil lagi ke timnas Rusia pada 27 Maret 2018 setelah absen selama lebih dari dua tahun.
Dia akhirnya sukses masuk ke skuat final untuk Piala Dunia 2018, tapi lagi-lagi dalam kesendirian.
Hanya ada dua pemain Rusia yang memperkuat klub luar negeri. Selain Cheryshev ada Vladimir Gabulov, yang bermain di klub Belgia, Club Brugge.
Seperti Gabulov, yang hanya kiper ketiga, Cheryshev pun awalnya tidak dijagokan akan menjadi andalan.
Di bawah pelatih Stanislav Cherchesov, sebelum turnamen Cheryshev hanya bermain total 33 menit!
Dia juga tak menjadi starter sejak 2015 dan dalam usia 27 tahun baru mengoleksi 11 penampilan buat Timnas Rusia.
Tapi, nasib orang siapa yang tahu? Cederanya Alan Dzagoev membuat Cheryshev dimainkan pada laga pertama Rusia di Piala Dunia 2018 melawan Arab Saudi (14/6/2018).
Denis Cheryshev ternyata menjadi bintang. Mencetak dua gol yang membawa Rusia menang 5-0, ia terpilih sebagai man of the match.
Itu adalah dua gol pertama Cheryshev untuk negaranya. Kebintangan itu dilanjutkan pada laga kedua menghadapi Mesir (19/6/2018).
(Baca Juga: Dicemooh Sepanjang Laga, Cristiano Ronaldo Pulangkan Maroko Hanya Lewat Satu Tembakan Akurat)
Kembali mencetak satu gol, Cheryshev terpilih lagi sebagai man of the match. Kesendirian Cheryshev kini terbayar.
Dia menjadi pemain spesial di Timnas Rusia dengan sudah dua kali terpilih sebagai man of the match laga Piala Dunia, yang sekaligus membuka peluangnya menjadi pemain terbaik turnamen dan mungkin pencetak gol terbanyak.
Denis Cheryshev sukses membawa Rusia mencetak sejarah, lolos untuk pertama kalinya ke fase knock-out Piala Dunia.
Dia pastinya bertekad membawa Rusia melangkah lebih jauh.
“Terima kasih kepda Tuhan, saya bisa mencetak tiga gol dalam dua partai. Tapi, tujuan saya adalah membantu tim. Jika pemain lain yang mencetak gol, saya juga akan bahagia untuk mereka. Kami melakukan sesuatu yang bersejarah, tapi turnamen belum selesai. Sekarang kami menginginkan lebih banyak lagi,” kata Denis Cheryshev seperti dikutip Bolasport.com dari Spokesman.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar