Dunia basket Indonesia dibuat terkejut dengan kabar pengunduran diri CLS Knights Surabaya dari liga basket profesional di Indonesia (IBL) musim depan.
Kabar ini mengejutkan karena CLS Knights Surabaya merupakan salah satu tim papan atas di IBL bersama Satria Muda, Pelita Jaya, dan Aspac.
Bahkan, Mario Wuysang dkk berhasil meraih gelar juara IBL pada tahun 2016 dan merusak dominasi Satria Muda dan Aspac di liga basket Indonesia sejak tahun 2003.
Alasan CLS Knights mengundurkan diri karena tim yang bermarkas di GOR Kertajaya merasa keberatan dengan peraturan baru IBL.
Pada musim depan IBL mewajibkan seluruh tim peserta liga berbentuk badan usaha berupa perseroan terbatas (PT).
Di lain pihak, Hasan Gozali selaku Direktur IBL mengaku sudah menerima surat pengunduran diri CLS Knights Surabaya.
Hasan Gozali masih berharap keputusan yang diambil manajemen CLS Knights belum final dan masih dapat berubah.
"Sabtu ini saya akan ke Surabaya. Saya akan menjelaskan kenapa tim wajib berbentuk PT karena IBL ingin klub peserta bisa mendapat profit," kata Hasan Gozali dikutip dari Juara.net.
"Sementara kalau tim masih berbentuk yayasan, otomatis mereka tidak boleh profit. Padahal di saat tim mendapatkan keuntungan, liga bisa menerapkan aturan salary cap," ujar Hasan meneruskan.
IBL juga akan terancam kehilangan lebih banyak peserta karena masih ada 5 klub yang belum berbentuk badan usaha.
Baca juga: Tak Hanya CLS Knights, 5 Klub Ini Juga Belum Berbadan Usaha PT
Jika CLS Knights benar mengundurkan diri, maka liga basket Indonesia akan kembali kekurangan tim peserta.
Pada awal kompetisi tahun 2017, IBL terpaksa mengurangi jumlah peserta liga menjadi 11 tim setelah Stadium Jakarta tidak ikut berkompetisi.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Juara.net dan iblindonesia.com |
Komentar