Pebulu tangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, merayakan hari jadi ke-22 pada Rabu (2/8/2017),.
Atlet yang berpasangan deng Marcus Fernaldi Gideon ini tangah mempersiapkan diri menuju BWF World Championships 2017 di Glasgow, Skotlandia, pada 21-27 Agustus 2017.
Tahun 2017 menjadi tahun paling cemerlang sepanjang perjalanan karier bulu tangkis Kevin/Marcus.
Mereka meraih tiga gelar di India Open, Malaysia Open, dan All England 2017.
Akan tetapi, tidak mudah bagi pemain kelahiran Banyuwangi untuk mencapai prestasinya saat ini.
Berikut ini redaksi BolaSport.com merangkum 7 fakta perjalanan karier Kevin Sanjaya:
1. Bulu Tangkis Belakang Rumah
Kevin Sanjaya mulai bermain bulu tangkis sejak usia tiga tahun.
"Di belakang rumah ada lapangan bulu tangkis, saya bergabung dengan orang-orang yang sedang bermain," ujar Kevin dikutip BolaSport.com dari pbdjarum.org.
2. Punya Darah Bulu Tangkis dari Sang Paman
Siapa sangka jika Kevin Sanjaya adalah keponakan dari pemain ganda putra Indonesia yang sempat menduduki peringkat satu dunia, Alvent Yulianto.
3. Jember-Banyuwangi Demi Bulu Tangkis
Sejak usia 3,5 tahun Kevin telah bermain bulu tangkis.
Diantar sang ayah, Sugiarto Sukamuljo, Kevin kecil dan sang kakak berlatih di PB Putra 46 Jember, Jawa Timur.
Empat kali dalam sepekan, Kevin menempuh perjalanan Banyuwangi-Jember-Banyuwangi demi bulu tangkis.
4. Sempat gagal masuk PB Djarum
Kevin Sanjaya sempat gagal lolos audisi Djarum Badminton pada tahun 2006.
Karier Kevin Sanjaya di PB Djarum Kudus dimulai pada tahun 2007.
5. Jauh dari keluarga sejak kecil
Setelah resmi menjadi bagian dari PB Djarum, Kevin harus tinggal di asrama Kudus sejak usia 11 tahun.
6. Berawal dari tunggal putra
Saat di PB Djarum Kudus, karier awal Kevin adalah sebagai tunggal putra.
Karier ganda putra Kevin dimulai saat ia hijrah ke Jakarta tahun 2010.
7. Butuh 3 tahun sebelum juara
Selama tiga tahun berkarier sebagai tunggal putra, Kevin tak berhasil meraih gelar apapun.
Perjuangan Kevin Sanjaya untuk mencapai peringkat tiga dunia telah melewati perjalanan yang sangat panjang.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Pbdjarum.org |
Komentar