Ronald Alexander/Annisa Saufika menjadi pahlawan Indonesia di final SKYCITY New Zealand Open 2017.
Mengalahkan pasangan Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa, Ronald Alexander/Annisa Saufika berhasil mempersembahkan satu-satunya medali emas di turnamen yang berlangsung dari 1 hingga 6 Agustus 2017.
Ronald/Annisa membutuhkan 37 menit untuk menyudahi perlawanan ganda campuran Australia dengan skor 21-19 dan 21-14.
Berikut ini redaksi BolaSport.com merangkum fakta-fakta di balik kemenangan Ronald Alexander/Annisa Saufika:
1. Ronald/Annisa Merupakan Pasangan Baru
Ronald Alexander/Annisa Saufika pertama kali berpasangan pada gelaran SGC Thailand Open 2017 di Bangkok pada 30 Mei sampai 4 Juni 2017.
Namun, langkah mereka terhenti di perempatfinal setelah kalah dari pasangan Singapura, Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han, lewat rubber game (21-14, 14-21, 19-21).
SKYCITY New Zealand Open 2017 menjadi turnamen kedua mereka sebagai pasangan.
2. Debut Pertama Selandia Baru
Ronald Alexander/Annisa Saufika baru pertama kali tampil Selandia Baru Terbuka 2017 sebagai pasangan.
3. Gelar Pertama sebagai Pasangan
Datang untuk kali pertama sebagai pasangan ganda campuran, Ronald/Annisa langsung berhasil menyabet gelar juara Selandia Baru Terbuka 2017.
4. Mengalahkan Pemain Unggulan
Datang sebagai pasangan baru yang tak diunggulkan, siapa sangka Ronald/Melati pulang membawa medali emas.
5. Final Kedua bagi Annisa Saufika
Annisa Saufika pernah mencicipi medali emas Selandia Baru Terbuka 2014.
Final 2017 menjadi final kedua pemain yang sebelumnya berpasangan dengan Alfian Eko Prasetya.
6. Gelar Kedua untuk Ronald Alexander
Medali emas SKYCITY New Zealand Open 2017 adalah gelar kedua Ronald Alexander di sektor ganda campuran.
Gelar pertama ia peroleh di Indonesian Masters 2016 saat berpasangan dengan Daeva Melati Oktavianti.
7. Emas Satu-satunya bagi Indonesia di New Zealand Open 2017
Ronald/Annisa menjadi wakil Indonesia terakhir di partai puncak Selandia Baru Terbuka 2017.
Emas yang dipersembahkan Ronald/Annisa terasa istimewa karena merupakan emas satu-satunya untuk Indonesia.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | twitter badminton.ina |
Komentar