Peluang mencetak hattrick tidak hanya dimiliki tunggal putra China, Chen Long.
Carolina Marin, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 pun berkesempatan mewujudkan hattrick gelar Juara Dunia Tunggal Putri.
Pebulu tangkis asal Spanyol ini adalah juara bertahan BWF World Championships tahun 2014 dan 2015.
Seperti halnya Chen Long, medali emas Olimpiade Rio 2017 menambah rentetan gelar Carolina Marin.
Baca juga: (Ambisi Chen Long Cetak Hattrick Juara Dunia Bulu Tangkis di Glasgow)
Mundurnya tunggal putri peringkat satu dunia, Tai Tzu Ying, di Kejuaraan Dunia membuat peluang Carolina Marin kian terbuka untuk mewujudkan gelar juara dunia ketiga.
Pada Kejuaraan Dunia 2017 yang diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia, pada 21-27 Agustus 2017, Marin menjadi unggulan ketiga.
Pebulu tangkis berusia 24 tahun tersebut berada di bawah tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, dan wakil Korea Selatan, Sung Ji Hyun.
Prestasi tertinggi Carolina Marin selama 2017 adalah juara European Championships 2017 pada 25-30 April 2017 mengalah tunggal putri Skotlandia, Kirsty Gilmour, dengan skor 21-14 dan 21-12.
Tiga kali masuk ke partai final kejuaraan superseries, Carolina Marin hanya finish sebagai runner-up.
Pada final Indian Open 2017 Carolina Marin kalah dari tunggal putri India, Pusarla V. Sindhu, dengan skor 19-21 dan 16-21.
Pada partai puncak gelaran Malaysia Open dan Singapore Open, Marin harus mengakui keunggulan Tai Tzu Ying.
Marin kalah rubber game (25-23, 20-22, 13-21) di Malaysia dan kalah straight game (15-21, 15-21) di Singapura.
Mundurnya Tai Tzu Ying di BWF World Championships menciptakan kans besar bagi Carolina Marin untuk memperbaiki raihan tahun 2017.
Editor | : | Husen Sanusi |
Sumber | : | glasgow2017.com |
Komentar