Kabar terbaru datang dari panitia pelenggara Olimpiade Paris 2014 yaitu mereka akan berdiskusi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengenai rencana mengikutsertakan epsorts di ajang multi-event itu.
Sepanjang 2016, pasar esports menghasilkan pendapatan hingga 400 juta poundsterling atau sekitar Rp 6,9 triliun dan memiliki peminat global mencapai 320 juta orang.
Bahkan, esports rencananya bakal disertakan ke dalam ajang Asian Games 2022.
Saat ini, esports juga berpotensi masuk ke Olimpiade.
Paris 2024 Olympic programme could include video gamers as the meteoric rise of eSports continues https://t.co/16nTgbrDZN pic.twitter.com/F5swJBwy6e
— MailOnline Sport (@MailSport) August 9, 2017
"Banyak anak muda yang tertarik. Jadi, ayo kita bertemu dengan mereka,"
"Sepertinya menarik jika kami melakukan interaksi dengan IOC dan keluarga esports untuk memahami prosesnya, dan mengapa esports bisa sangat sukses,"
"Masih ada waktu. Saya tidak ingin mengatakan 'tidak' saat permulaan," kata Presiden Olimpiade Paris 2024, Tony Estanguet, seperti dikutip JUARA dari BBC.
Program Olimpiade Paris 2024 bakal dibentuk pada 2019.
Gold medals for video gamers? Paris open to #esports on 2024 Olympic program @robharris https://t.co/RFH6I6k6Ye pic.twitter.com/2pkkJC4MPA
— AP Sports (@AP_Sports) August 8, 2017
Keputusan terkait cabang olahraga yang diperlombakan akan diambil setelah Olimpiade Tokyo 2020.
Saat ini, tren esports memang sedang meningkat. Di China, tahun ini esports diprediksi tumbuh hingga 1,26 miliar dollar AS (sekitar Rp 16,7 triliun).
Berdasarkan data infografis yang dipublikasikan BBC, esports diharapkan bisa meraup dana hingga 1,2 miliar poundsterling (Rp 20,8 triliun) pada 2020 dengan jumlah peminat sekitar 600 juta orang.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar