Menjelang laga kontra Thailand yang menjadi lawan kedua pada SEA Games Kuala Lumpur 2017, tim nasional (timnas) polo air putra Indonesia optimistis bisa meraih kemenangan.
Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Thailand di National Aquatic Centre, pada Kamis (17/08/2017), tepatnya pukul 09.00 waktu Malaysia atau 08.00 WIB.
Pada laga pertama, Indonesia berhasil mengalahkan tim tuan rumah dengan skor tipis 4-3. Sementara itu, Thailand sudah menelan dua kekalahan.
Skuat Negeri Gajah Putih tumbang di tangan Filipina (7-9) dan sang juara bertahan, Singapura (2-13).
Pelatih timnas polo air putra Indonesia, Milis Sakovic, mengatakan pasukannya saat ini memang berada dalam tekanan setelah hanya bisa menang tipis atas Malaysia.
Baca juga:
- Keseruan Count Down Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang
- Survey Memilih Golden State Warriors untuk Juara NBA 2017-2018
Namun, Sakovic meyakini bahwa penyebab hasil tersebut hanyalah faktor grogi.
"Mereka dalam tekanan seusai melawan Malaysia karena banyak membuang peluang. Melawan Thailand, Reza dan kawan-kawan punya motivasi untuk meraih hasil lebih baik," ucap Sakovic di sela-sela latihan tim, Rabu (16/8/2017).
"Selalu berat menjalani laga perdana. Melawan Thailand, saya harap mereka bisa lebih bermain lebih baik," kata pelatih Serbia itu.
Lebih lanjut Sakovic mengatakan bahwa timnas sudah memegang rekaman pertandingan Thailand. Dia berencana mempelajari strategi bermain Thailand dari rekaman tersebut.
"Thailand adalah salah satu tim yang terorganisasi dengan baik di bawah pelatih asal Spanyol. Mereka agresif dan cepat dalam serangan balik," ucap Sakovic.
Sependapat dengan sang pelatih, atlet polo air nasional Ridjkie Mulya menilai semua pertandingan pada SEA Games tahun ini sangat berat.
"Tidak hanya Malaysia, besok melawan Thailand dan tim-tim berikutnya, kami harus fokus. Semua laga adalah final," ucap Ridjkie.
"Melawan Thailand, kami harus percaya diri dan mengenai strategi saya serahkan penuh pada tim pelatih yang sudah mempelajarinya," kata Ridjkie lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | PRSI |
Komentar