Indonesia terancam tidak jadi juara umum bulu tangkis SEA Games 2017 untuk kali pertama sejak debut SEA Games 1977.
Indonesia selalu menjadi juara umum selama 20 kali berturut-turut hingga SEA Games 2015 di Singapura.
Indonesia terancam tidak menjadi juara umum bulu tangkis SEA Games untuk kali pertama.
Meskipun juara di pertandingan beregu putra, Kamis (24/8/2017), akan tetapi Indonesia hanya menempatkan satu wakil di final nomor perorangan.
Jonatan Christie menjadi pejuang terakhir yang melaju ke babak perebutan medali emas bulu tangkis nomor perorangan di sektor tunggal putri.
Jika dibanding dengan SEA Games 2015, Indonesia cukup tidak beruntung di SEA Games 2017.
Indonesia memperoleh tiga emas, dua perak, dan empat perunggu pada SEA Games dua tahun yang lalu.
Sedangkan menjelang partai puncak bulu tangkis SEA Games 2017, Indonesia hanya meraih satu emas dan empat perunggu.
Faktor pembagian konsentrasi dengan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 menjadi tameng atas ketidakberuntungan skuat bulu tangkis Indonesia pada SEA Games 2017.
Cedera beruntun yang menimpa Rosyita Eka Putri Sari dan Edi Subaktiar juga sedikit banyak mengurangi amunisi Indonesia di ajang dua tahunan se-Asia Tenggara tersebut.
Tampaknya Indonesia sebagai raja bulu tangkis Asia Tenggara sedang diuji oleh Dewi Fortuna pada SEA Games 2017.
Untuk kali pertama sepanjang sejarah keikutsertaan di SEA Games, Indonesia hanya memiliki kans satu emas tambahan di tunggal putra melalui Jonatan Christie.
Jonatan Christie akan bertarung melawan wakil Thailand, Khosit Phetpradab pada Selasa (29/8/2017).
Thailand yang memperoleh emas beregu putri dan menempatkan lima wakil di partai puncak berpeluang meruntuhkan tradisi juara umum Indonesia sejak SEA Games 2017.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar