Belum genap sepekan penutupan SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, berbagai masalah datang kepada dunia olahraga tanah air.
Masalah pertama adalah terkait bagaimana mengatasi persoalan prestasi Indonesia di ajang SEA Games yang menurun drastis.
Pada SEA Games 2017, Indonesia menduduki peringkat lima dengan raihan medali emas kurang dari 40.
Hasil ini merupakan prestasi yang paling buruk sepanjang Indonesia berpartisipasi ke ajang SEA Games selama 21 kali.
Masalah lainnya yang muncul untuk Indonesia adalah tentang hutang.
Fakta mengenai salah satu atlet tolak peluru Indonesia peraih medali emas SEA Games 2017, Eki Febri Ekawati, tentang pembayaran akomodasi yang menunggak ternyata masih berlanjut dan bergulir semakin panjang.
Dilansir BolaSport.com dari Harian Kompas, kasus Eki menjadi fakta pembuka tentang utang-utang kepada atlet SEA Games yang belum dibayar, salah satunya dari tim karate SEA Games 2017.
Utang tim kareta pada atlet SEA Games 2017 diungkapkan oleh Manajer Tim Nasional Karate, Zulkarnaen Purba pada Jumat (1/9/2017) mencapai nominal milyaran rupiah.
"Kami masih memiliki utang sekitar 1,5 miliar rupiah. Utang tersebut karena biaya tempat penampungan atlet belum dibayar selama lima bulan. Mulai bulan April, Mei, Juni, Juli, hingga Agustus," kata Zulkarnaen.
Selain cabang karate, di cabang bola basket, pihak Menpora juga belum melunasi hutang.
Di cabang olahraga bola basket putra dan putri, Pemerintah masih memiliki hutanng 750 juta rupiah.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Harian Kompas Edisi 2 September 2017 |
Komentar