Kompetisi internal di berbagai daerah sesungguhnya menjadi salah satu ajang pencarian pesepak bola bertalenta.
Dari kompetisi yang seharusnya rutin digelar itu, klub-klub profesional bisa mendapatkan pemain lokal berkualitas.
Kompetisi internal PSS Sleman pernah memunculkan banyak pemain, termasuk di antaranya Seto Nurdiantara.
Mantan pemain nasional itu pernah memperkuat klub elite liga domestik dan kemudian menjadi pelatih di klub-klub DI Yogyakarta.
Hanya, kompetisi itu sempat mati suri sebelum dihidupkan kembali.
Setelah mengalami kekosongan selama tiga tahun, kompetisi internal kembali digulirkan.
Sepak mula kompetisi dilakukan pada Selasa (5/9/2017).
Di Stadion Tridadi, Sleman, juara bertahan Persak Kentungan menghadapi CMB Berbah mengawali kompetisi bertajuk Liga GO-JEK PSSI Sleman.
ompetisi yang didukung perusahaan penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi ini terbagi dalam empat level kompetisi, yakni Liga Super yang diikuti 8 tim, Liga Utama dan Liga 1 masing-masing 21 tim, serta Liga 2 yang diikuti 36 tim.
Terbukti! Selain Karena Menit Bermain, Ezra Walian Bergabung Dengan Almere City Karena Alasan Ini https://t.co/KLakJalrie via @bolasportcom
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 5, 2017
“Selama ini kompetisi amatir dianggap tidak menarik sehingga tidak dilirik sponsor. Tapi itu tidak benar. Kompetisi amatir di Sleman ternyata bisa menggaet sponsor,” kata Ketua Askab PSS Sleman Wahyudi Kurniawan.
Wahyudi optimistis kompetisi amatir bakal kembali memunculkan bibit bertalenta. Mereka pada akhirnya mencapai puncak dengan bermain di kompetisi profesional.
“Kompetisi ini menjadi wadah yang akan memunculkan talenta muda. Hanya, kompetisi harus digelar secara rutin,” ujarnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar