Pemerintah Indonesia menjanjikan untuk memberi penghargaan para atlet yang memperoleh emas di ajang SEA Games 2017 diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (PNS).
Rencana ini semakin terang setelah Imam Nahrawi bertemu dengan Menpan-RB, Asman Abnur, pada Selasa (5/9/2017).
Imam nahrawi mengatakan bahwa atlet berprestasi tidak hanya diganjar bonus uang tunai, namun juga kesempatan untuk menjadi PNS.
"Bonus yang diberikan Pemerintah tidak hanya uang tunai. Janji untuk diangkat menjadi PNS merupakan suatu terobosan baru yang disiapkan Pemerintah Indonesia untuk para atlet," kata Imam Nahrawi.
(Baca juga : Selain Uang, Peraih Medali Emas SEA Games 2017 akan Mendapat Promosi sebagai PNS)
Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia jelas sangat bertolak belakang jika dibandingkan dengan strategi Pemerintah Inggris.
Negeri ratu Elizabeth ini tidak memberikan bonus apapun bagi para atlet yang berprestasi, bahkan di ajang Olimpiade sekalipun.
Asosiasi Olimpiade di Inggris meyakini bahwa penghargaan finansial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi seorang atlet untuk menang di Olimpiade.
"Kami percaya bahwa dorongan, dedikasi, dan komitmen adalah motivasi atlet Tim Inggris Raya," ujar juru bicara Asosiasi Olimpiade Inggris dikutip BolaSport.com dari laman Telegraph setelah gelaran Olimpiade Rio 2016 usai.
"Dorongan utama adalah keinginan untuk mewakili negara dengan kemampuan terbaik di panggung olahraga terbesar di dunia, Olimpiade; dan cinta mereka akan olahraga."
(Baca Juga: Peraih Medali Emas SEA Games 2017 Diganjar Posisi PNS, Gaji per Bulannya Lumayan Juga!)
Namun, Inggris mengucurkan dana mencapai 160 juta dolar Amerika atau lebih dari 2,1 triliun rupiah setiap tahunnya untuk pembinaan olahraga.
Selain pelatihan terbaik yang diberikan, para atlit dapat mengantongi uang saku sebesar hampir 480 juta setiap tahunnya.
Belum lagi, para atlet tidak dilarang untuk mendapatkan endorsement dari pihak swasta, terutama produsen perlengkapan olahraga.
Inggris juga memberikan kesempatan serta treatment yang sama dalam pelatihan atlet, termasuk atlet paralimpik.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | telegraph.co.uk |
Komentar