Egy Maulana Vikri menjadi salah satu sorotan dari timnas U-19 Indonesia di Piala AFF U-18 2017 di Myanmar. Sang ayah, Syariffudin, mengaku bahwa putranya memang unik sejak berusia 4 tahun.
Berikut beberapa hal yang Syariffudin ceritakan langsung kepada Bolasport.com.
"Yang pertama soal makanan. Waktu kecil, dia memang sudah memiliki selera tinggi. Kalau tidak suka, ya dibuangnya. Kita minta baik-baik pun dibuangnya," kata Syariffudin sambil tertawa di lapangan SSB Asam Kumbang, Medan.
"Masih ingat kalau dulu ada makanan yang di dalamnya ada mainan buat anak-anak? Nah, Egy itu suka mengambil mainan itu dan makanannya diberikan ke saya" ucap Syariffudin.
Lalu, Egy Maulana juga pernah tidak lulus Taman Kanak-Kanak (TK).
Padahal, sebelumnya pemain depan timnas U-19 Indonesia itu masuk daftar ranking di catur wulan pertama.
"Akhirnya, karena terlalu sering permisi dari TK dan bermain sepak bola, Egy tertinggal pelajaran dan tidak lulus TK," kata sang ayah.
Egy juga sangat murung ketika usai mengaji ia melihat kawan-kawan seusianya baru selesai latihan.
"Makanya, kalau melihat wajah Egy sedih, saya menyuruhnya bermain dengan abang-abangnya. Intinya, Egy harus bermain, menendang bola, dan mencetak gol. Baru wajahnya puas dan mau pulang ke rumah," ucap Syariffudin, mantan pemain sepak bola.
Syariffudin mengenang ketika Egy kecil selalu beraktivitas dengan tangan kiri.
"Makanya ia sering dimarahi ibunya. Karena, di sini makan dan minum pantang memakai tangan kiri," ucap Syariffudin.
Kemudian, sejak kecil Egy disebut kerap menambah jam latihan sendiri.
Dia sudah punya keinginan besar untuk menjadi pemain sepak bola.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar