Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Yayuk Basuki dan Tamarine Tanasugarn Berduel Lagi

By Yakub Pryatama - Kamis, 14 September 2017 | 23:36 WIB
Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki, menerima foto kenang-kenangan dari Wakil Presiden WTA Melissa Pine pada acara coaching clinic WTA Future Stars di Akademi Tenis Yayuk Basuki miliknya di Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016). Yayuk jadi salah satu duta PON 2016 Jabar.
WTA
Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki, menerima foto kenang-kenangan dari Wakil Presiden WTA Melissa Pine pada acara coaching clinic WTA Future Stars di Akademi Tenis Yayuk Basuki miliknya di Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016). Yayuk jadi salah satu duta PON 2016 Jabar.

Legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki, kembali ke lapangan untuk menjalani laga ekshibisi dengan mantan bintang tenis asal Thailand, Tamarine Tanasugarn, di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 14 September 2017.  

Duel ini terjadi karena Yayuk dan Tanasugarn kini berperan sebagai ambassador pada program WTA Future Stars Clinic 2017.

Laga kedua legenda Asia Tenggara tersebut diperuntukkan untuk membagi pengalaman kepada 30 anak-anak yang di antaranya berasal dari Yayasan Rumah Piatu Muslim.


Aksi Yayuk Basuki dalam sebuah turnamen tenis.(Dok. BOLA)

Tak hanya bertanding dan berbagi pengalaman, Yayuk dan Tanasugarn juga mengajari teknik-teknik dasar kepada anak-anak. 

"Saya senang bisa datang dan diundang untuk membagi pengalaman pada anak-anak Indonesia. Saya seperti di rumah sendiri ketika berada di Jakarta," tutur Tanasugarn saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta.

"Saya melihat anak-anak Indonesia memiliki semangat luar biasa saat bermain tenis. Itu sangat menggembirakan," ucap Tanasugarn lagi.

Selain itu, dipilihnya Jakarta menjadi tuan rumah program WTA karena Indonesia dinilai sedang berusaha untuk meningkatkan kepekaan anak-anak di Nusantara untuk bermain tenis.

 

Yayuk mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki banyak pemain yang potensial untuk bisa menjadi petenis profesional. Namun, kurang adanya turnamen berskala nasional membuat petenis-petenis daerah tak bisa muncul ke permukaan dan bersaing di level internasional.

Senada dengan Yayuk, menurut Tanasugarn, kurang populernya tenis di Indonesia seharusnya tidak menjadi halangan bagi negeri ini untuk memajukan olahraga tersebut.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : juara.net

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
16
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
16
28
4
PSM
16
27
5
Borneo
16
26
6
Dewa United
16
25
7
Arema
16
25
8
Bali United
15
24
9
Persik
16
24
10
Persita
16
24
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X