Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mengatakan bahwa Maverick Vinales harus belajar balapan dalam kondisi basah jika ingin menjadi juara.
Pada balapan MotoGP San Marino, Minggu (10/9/2017), Maverick Vinales hanya mampu finis posisi keempat di Sirkuit Misano.
Maverick Vinales yang turun sebagai pebalap tunggal tim Movistar Yamaha tertinggal jauh dari para pebalap di depannya.
"Yamaha yang kehilangan Valentino Rossi, tanpa pebalap utamanya dan kelemahan Maverick Vinales dalam balapan basah membuatnya tidak di favoritkan," kata Carlo Pernat seperti dikutip BolaSport.com dari GPOne.
(Baca Juga: Hubungan Valentino Rossi dan Maverick Vinales Menurut Lin Jarvis)
Rain showers at the #SanMarinoGP made the @circuitomisano slippery, but @maverickmack25 still stormed to 4th place. #MovistarYamaha #MotoGP pic.twitter.com/j7nn8YirQn
— Yamaha MotoGP (@YamahaMotoGP) September 10, 2017
Dari 13 seri MotoGP yang sudah berlangsung, tiga diantaranya merupakan balapan kondisi basah, yakni MotoGP Belanda, Republik Ceska, dan San Marino.
Hanya MotoGP Republik Ceska dimana Maverick Vinales mampu tampil baik, yakni finis posisi ketiga di Sirkuit Brno.
"Maverick Vinales perlu belajar cepat dalam keadaan hujan, jika tidak, dia hanya bisa mengucapkan selamat tinggal untuk meraih mimpinya," kata Carlo Pernat menambahkan.
"Setidaknya ada tiga atau empat balapan dalam kondisi hujan setiap musimnya."
Tim Movistar Yamaha akan kembali menurunkun dua pebalap saat balapan MotoGP Aragon (24/9/2017).
Posisi Valentino Rossi yang absen karena cedera akan digantikan oleh pebalap Superbike dari tim Pata Yamaha, Michael van der Mark.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | gpone.com |
Komentar