Masa depan kelanjutan kerja sama antara McLaren dan Honda akhirnya menemukan kejelasan.
Tepat pada hari pertama seri balap GP Singapura, Jumat (15/9/2017), tim McLaren mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan mesin dari Renault untuk mengarungi ajang balap Formula 1 (F1) musim depan.
Isu mengenai keretakan hubungan antara McLaren dan Honda menyeruak ke muka publik beberapa waktu lalu.
Hasil kurang memuaskan disebut-sebut menjadi penyebab utama McLaren memutuskan jalinan kerja sama antara kedua kubu pada musim ini.
"Tidak pernah ada keraguan atas komitmen dan energi Honda terhadap misi kesuksesan pada Formula 1. Sudah terbukti mereka adalah pemenang dan inovator," kata Zak Brown, Direktur Eksekutif McLaren.
"Untuk berbagai alasan, kemitraan kami tidak berkembang seperti yang diharapkan oleh kami semua. Hal ini tentunya bukan keinginan dari pihak Honda atau McLaren, tetapi waktunya telah tiba untuk melangkah maju ke arah yang berbeda," kata Brown melanjutkan.
Sementara itu, Presiden Honda Takahiro Hachigo menyayangkan putusnya hubungan kerja sama yang sudah berlangsung selama hampir tiga tahun itu.
"Mewakili Honda, saya ingin mengucapkan terima kasih tulus kepada para penggemar yang sangat mendukung tim serta pembalap, anggota tim dan setiap orang yang terlibat bersama kami," ujar Hachigo secara terpisah.
"Baik dalam kegembiraan dan kekecewaan sejak kami mulai mempersiapkan diri kembali ke F1 di tahun 2015," kata Hachigo lagi.
Hachigo juga mengatakan bahwa pihaknya akan tetap menghargai sisa kontrak dengan McLaren pada musim ini.
"Honda akan terus berjuang bersama McLaren sampai akhir musim 2017, kemudian melanjutkan kegiatan balap F1-nya di musim 2018 dan seterusnya," kata Hachigo.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | McLaren.com/Formula1 |
Komentar