Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting di babak pertama Japan Open (Jepang Terbuka) 2017 memunculkan kembali mitos tentang Korea Open (Korea Terbuka).
Mitos tersebut berkaitan tentang kutukan bagi tunggal putra yang baru pertama kali mendapat gelar superseries di Korea Open.
Lee Hyun-il (Korea Selatan) dan Qiao Bin (China) yang memperoleh gelar pertama superseries di Korea Open tak kunjung mendapat gelar tambahan di level serupa.
Korea Terbuka 2008 adalah gelar superseries pertama bagi pebulu tangkis berusia 37 tahun tersebut.
Sejak juara di Korea Terbuka 2008, gelar superseries Lee Hyun-il belum kunjung bertambah hingga saat ini.
Nasib serupa juga dialami oleh Qiao Bin yang mendapat gelar pertama superseries di Korea Open 2016.
Hingga mendekati akhir musim 2017, jumlah gelar superseries pebulu tangkis China tersebut tak juga berubah.
Pada Rabu (20/9/2017), Anthony mengakui keunggulan wakil Hong Kong, Hu Yun, dengan skor 16-21, 21-10, dan 13-21 di babak pertama Jepang Terbuka 2017.
Hasil tidak sempurna tersebut kemudian dikaitkan dengan kemenangan yang diraih Anthony pada Minggu (17/9/2017) saat mengalahkan Jonatan Christie di partai final Korea Terbuka 2017.
Kekalahan Anthony kemudian dikaitkan dengan kutukan gelar Korea Open yang menimpa Lee Hyun-il dan Qiao Bin.
Musim 2017 tinggal menyisakan 4 turnemen superseries yaitu Denmark Open, French Open, China Open, dan Hong Kong Open.
Akankah Anthony Sinisuka Ginting menepis mitos tersebut?
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Twitter.com/BadmintonTalk |
Komentar