Japan Open Superseries yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, telah memasuki hari ketiga pada Kamis (21/9/2017).
Pada hari ketiga digelar pertandingan babak kedua.
Salah satu pertandingan yang menjadi pusat perhatian adalah laga antara Nozomi Okuhara (Jepang) dan Pusarla V. Sindhu (India).
Duo elit pebulu tangkis tunggal putri dunia itu memecahkan rekor hat-trick atau pertemuan ketiga di Jepang terbuka 2017.
Sebelumnya keduanya bertemu di babak final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 dan Korea Open Superseries 2017.
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 digelar di Glasgow, Skotlandia, Agustus lalu.
Pada kejuaraan ini, Okuhara berhasil mengalahkan Sindhu sehingga bisa menyabet gelar juara dunia sketor tunggal putri.
Sementara di Korea Terbuka 2017, Sindhu berhasil naik ke podium usai membalaskan dendamnya ke Okuhara.
Baca Juga:
- Japan Open 2017 - 3 Unggulan Tunggal Putra dan Putri Alami Nasib Berbeda di Jepang Terbuka 2017
- Komentar Morten Frost Setelah Mundur dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia
Pada pertemuan ketiga, keduanya tidak berjumpa di partai final, melainkan di babak kedua.
Pada pertemuan ketiga, Okuhara berhasil menyudahi perlawanan Sindhu dengan melalui straight game dengan skor 21-18, 21-18.
Sindhu pun menyandang gelar juara di Korea Terbuka 2017 sektor tunggal putri yang digelar 12-17 September 2017.
Kekalahan yang dialami Sindhu menjadi keberlanjutan tren negatif para pemenang Korea Terbuka di Jepang Terbuka.
Sebelum Sindhu, Anthony Sinisuka Ginting yang berhasil menjadi juara Korea Terbuka 2017 di sektor tunggal putra juga harus angkat koper terlebih dahulu di babak pertama.
Anthony kalah setelah terlibat rubber game dengan lawannya yang berasal dari Hong Kong, Hu Yun, dengan skor 16-21, 21-10, 13-21.
Kekalahan Anthony di Jepang Terbuka 2017 menjadi sesuatu yang di luar harapan.
Dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Anthony mengakui jarak antar-turnamen yang sangat dekat sangat berpengaruh terhadap penampilannya.
"Korea Terbuka dan Jepang Terbuka sangat berdekatan. Badan benar-benar merasa capek. Tapi hal itu juga tidak bisa menjadi alasan. Namanya juga pertandingan berturut-turut, jadi seharusnya bisa pintar-pintar menjaga badan," kata Anthony.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar