Kelas T13 yang diikuti Putri di APG merupakan kompetisi untuk para atlet berpenglihatan terbatas (low vision) dengan jarak maksimal enam meter.
"Saya memiliki kondisi ini sejak dari lahir. Jadi, saya sudah terbiasa. Prinsip saya, yang terpenting berusaha dan tidak pernah meyerah. Dalam berlomba pun saya tidak ingin menyerah, karena lawan yang lainnya juga punya kelemahan dan kekurangan, tapi pastinya tidak ingin menyerah," kata Putri.
Namun, kekurangan itu tidak menjadi penghalang bagi Putri dalam meraih kesuksesan.
Dukungan keluarga yang kuat, membuat Putri mampu menyelesaikan pendidikannya hingga meraih gelar sarjana pendidikan dari Universitas Negeri Medan pada Mei 2017 lalu.
Terangkat namanya lewat karier olahraga tidak pernah menjadi keinginan maupun mimpi Putri.
Karena, pada awalnya Putri hanya suka ikut-ikutan lomba lari saat masih sekolah dan tak akan pernah terpikirkan untuk menjadi atlet.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar