Pada Jumat (22/9/2017), Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pernyataan yang membuat geger bintang olahraga Amerika Serikat.
Presiden yang terpilih pada akhir tahun 2016 tersebut mengatakan bahwa Asosiasi Liga Football (NFL) harus memecat siapapun yang protes ketika lagu nasional Amerika Serikat berkumandang.
Bahkan Trump memerintahkan setiap penonton untuk meninggalkan lapangan saat melihat pemain mulai berlutut tanda protes.
"Meskipun hanya satu pemain. Tinggalkan stadium dan saya jamin apapun akan berhenti. Cukup berkemas dan tinggalkan (stadium)," ujar Trump seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.
Berlutut kala lagu nasional Amerika Serikat berkumandang pertama kali dilakukan oleh pemain American Football, Colin Kaepernick, pada 2016 untuk protes atas perlakuan terhadap orang Amerika berkulit hitam.
Ucapan Trump langsung mendapat kecaman dari berbagai kalangan atlet olahraga di Amerika Serikat termasuk pebasket Golden State Warriors, Stephen Curry.
Curry secara terang-terangan menolak datang ke Gedung Putih untuk menghadiri undangan Trump atas kemenangan klubnya.
Selain Curry, ada juga LeBron James dan Kobe Bryant.
"Anda (Trump) @@StephenCurry30 telah mengatakan bahwa dia tak akan datang! Jadi, anggap saja tak ada undangan. Datang ke Gedung Putih (dulu) adalah sebuah kehormatan sampai Anda datang!" tulis James LeBron melalui akun Twitter @KingJames.
U bum @StephenCurry30 already said he ain't going! So therefore ain't no invite. Going to White House was a great honor until you showed up!
— LeBron James (@KingJames) September 23, 2017
Melalui akun twitter pribadinya, Kobe Bryant juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Trump.
"Seorang #POTUS yang menciptakan kelompok dan kemarahan. Kata-katanya mengandung pertikaian dan kebencian tak mungkin "Membuat Amerika Berjaya Kembali"," begitu tulis @kobebryant.
A #POTUS whose name alone creates division and anger. Whose words inspire dissension and hatred can't possibly "Make America Great Again"
— Kobe Bryant (@kobebryant) September 23, 2017
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar