Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mempertanyakan konsistensi Jorge Lorenzo pada empat seri terakhir MotoGP ke depan.
Pada MotoGP San Marino (10/9/2017), Jorge Lorenzo menunjukkan performa yang baik dalam enam lap awal sebelum akhirnya terjatuh.
Jorge Lorenzo kembali menunjukkan peningkatan performanya setelah berhasil meraih podium keduanya musim ini usai finis posisi ketiga saat balapan MotoGP Aragon, Minggu (24/9/2017).
Let's celebrate #JL99 's @MotoGP podium at #AragonGP in today, his nd of the year. Next stop 1in three weeks' time! #forzaducati pic.twitter.com/K77UMcMAgs
— Ducati Motor (@DucatiMotor) 24 September 2017
"Jorge Lorenzo mulai mengerti bagaimana mengendarai motor Ducati," kata Carlo Pernat seperti dikutip BolaSport.com dari GPOne.
Meskipun mampu meraih podium di MotoGP Aragon, manajer Andrea Iannone itu masih meragukan Lorenzo pada empat balapan tersisa.
(Baca Juga: Seperti Musim 2008, Akankah Musim Pertama Jorge Lorenzo di Ducati Bawa Keberuntungan Bagi Andrea Dovizioso?)
Raihan podium Jorge Lorenzo musim ini masih kalah dari Danilo Petrucci yang merupakan pebalap tim satelit Ducati OCTO Pramac Racing.
"Kemarin dia memiliki strategi panjang, kita akan lihat apakah itu berlanjut selama balapan berikutnya," ujar Carlo Pernat.
Sejak bergabung dengan tim Ducati pada musim ini, Jorge Lorenzo masih kesulitan beradaptasi dengan motor Desmosedici GP17.
Kemenangan terakhir yang dirasakan Jorge Lorenzo yaitu pada MotoGP Valencia tahun 2016 saat masih bersama tim Movistar Yamaha.
Usai meraih podium posisi ketiga di MotoGP Aragon, Jorge Lorenzo berada di peringkat ketujuh klasemen pebalap MotoGP dengan raihan 106 poin.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | gpone.com |
Komentar