Final Liga Champions 2005 menjadi momen paling pahit bagi mantan bintang AC Milan, Kaka, selama berkarier di dunia sepak bola.
Kala itu, Kaka sukses membawa Milan melaju sampai final untuk bersua Liverpool FC.
Duel puncak di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, berujung duka tak terduga bagi sang wakil Italia.
(Baca juga: Barisan Pemain Bintang yang Kecewa dengan Rating Mereka di FIFA 18)
Bagaimana tidak, mereka harus mengakhiri waktu normal dengan skor 3-3 setelah unggul tiga gol pada babak pertama.
Di babak adu penalti, Milan akhirnya gagal membawa pulang trofi Si Kuping Besar setelah tiga penendang mereka gagal menjalankan tugas dengan baik.
"Hari yang membuat saya patah hati adalah final Liga Champions melawan Liverpool," kata Kaka dalam wawancara dengan FourFourTwo.
(Baca juga: Pep Guardiola Ogah Latih Timnas Inggris, Mengapa?)
"Seharusnya Anda bisa menang saat sudah memimpin 3-0. Tidak seharusnya sampai adu penalti," tutur pemain yang kini membela Orlando City di Amerika Serikat itu.
Terlepas dari kegagalan di Istanbul, karier Kaka penuh dengan sederet prestasi bergengsi.
Eks gelandang serang Real Madrid itu mengoleksi total sembilan titel dari tiga liga berbeda.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | FourFourTwo.com |
Komentar