Komuntas equestrian dari kawasan Asia sedang berkumpul di Paris, Prancis. Sejak Jumat (29/9/2017) hingga Minggu (1/10/2017).
Pertemuan AEF ini diikuti para pemimpin organisasi berkuda ketangkasan dari negara-negara Asia.
Berhimpunnya para pengurus equestrian negara-negara Asia di Paris ini adalah yang pertama semenjak terpilihnya Hamad Abdulrahman Al Attiyah dari Qatar sebagai Presiden AEF 2017-2021, melalui General Assembly yang digelar 9 dan 10 Agustus 2017 lalu di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Terpilihnya Abdulrahman Al Attiyah sebagai Presiden baru AEF membuat Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) yang diketuai oleh Mohammad Chaidir Saddak makin optimistis jika AEF akan lebih banyak membuat program pelatihan dan pertandingan di Asia, baik untuk para senior maupun yunior.
Mohammad Chaidir Saddak, salah satu tokoh yang berperan besar dalam menyokong terpilihnya Abdulrahman Al Attiyah sebagai Presiden AEF 2017-2021, hadir pada rapat pertama dari kepengurusan baru AEF di Paris, Perancis.
Seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com, Minggu (1/10/2017), Eddy Saddak, sapaan dari Ketum PP Pordasi itu menyampaikan beberapa keputusan dari rapat AEF di Paris ini.
Pertama, akan ada FEI Asian Championship. Event ini digelar setiap dua tahun sekali. Mulai 2019, event tersebut ditetapkan sebagai babak kualifikasi Olimpiade (Olympic Qualifier) juga.
Kedua, event serupa akan diadakan untuk yunior juga, dengan format seperti Challenge.
Yang ketiga, setiap tahun akan diberikan AEF Award untuk atlet (rider) Asia yang mempunyai FEI ranking tertinggi.
"Dipisah untuk putra dan putri," ujar Eddy Saddak, yang hadir di rapat AEF Paris dengan mengajak serta keluarganya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar