Polemik soal penetapan cabang olahraga dan nomor pertandingan pada Asian Games (AG) 2018 yang akan digelar di Jakarta- Palembang masih berlanjut.
Penulis: Dede Isharrudin
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) melalui Ketua Harian Zulkifli Tanjung berpendapat bahwa keputusan akhir cabang taekwondo mempertandingkan 12 nomor.
Keputusan itu berbeda dengan surat dari Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang ditandatangani Husain Al Mussalam selaku Director General OCA tertanggal 17 Mei 2017.
"Dalam surat yang ditujukan kepada Erick Thohir selaku Ketua Umum KOI, pihak OCA meminta agar taekwondo mempertandingkan 16 nomor. Di awal, Indonesia sebagai penyelenggara mengusulkan 20 nomor (kyorugi 16 dan poomsae empat), tapi disetujui 16 nomor. Kami juga menyetujui keputusan tersebut," ujar Zulkifli.
Namun, dalam sidang Coordination Committee VII, 18 Agustus lalu, pihak OCA menetapkan 12 nomor pertandingan di cabang taekwondo yang terdiri atas delapan nomor kyorugi (tarung) dan empat poomsae(seni).
Keputusan itu mengacu pada ketentuan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menyatakan nomor kyorugi harus mengikuti nomor-nomor yang dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020.
(Baca Juga: Memalukan, Pelatih Renang Terlibat Kasus Perkosaan Federasi Renang Malaysia Memilih Bungkam)
"Ketetapan baru OCA itu merugikan Indonesia. Jika mengikuti nomor-nomor pada Olimpiade Tokyo 2020 yang menyatukan dua nomor kyorugi yang dipertandingkan di AG sebelumnya, maka tak ada atlet kita yang sesuai kelasnya," tuturnya.
Menurut anggota Komite Eksekutif KOI Bidang Sports Development Harry Warganegara saat mengesahkan keputusan 40 cabang pada AG 2018, OCA sudah mengakomodasi nomor-nomor yang tetap jadi andalan Indonesia.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | juara.net |
Komentar