Ancam Mogok, Arema FC Mengklaim Hubungan Bisnis dengan Operator Liga 1 Kurang Bagus

Mencuatnya wacana mogok dari klub-klub yang mengikuti kompetisi Liga 1 sepertinya bukan sekadar ancaman. Klub menyebut bahwa  hubungan bisnis dengan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru, sejauh ini tidak berjalan dengan baik.

“Ancaman mogok itu sebenarnya sangat mungkin terjadi, karena hubungan antara operator dan klub itu bisnis to bisnis, sedangkan yang ada saat ini hubungan ini tidak berjalan dengan baik,” ujar media officer Arema FC, Sudarmaji kepada BolaSport.com pada, Kamis sore (5/10/2017).

Menurut pria asal Banyuwangi  tersebut, klub  banyak dirugikan karena klub tidak memiliki saham di operator, hal ini berbeda dengan  penyelenggaraan kompetisi sebelumnya.

Sebab, tidak ada kesepakatan di awal, salah satunya berdampak pada ketidakjelasan berapa jumlah pembagian hak siar yang diterima oleh klub.

“Sejak awal ini belum dibahas secara tuntas, bagaimanapun klub adalah aset dari kompetisi itu sendiri,” papar Sudarmaji.

(BACA JUGA: Timnas Indonesia Siap Kalahkan Dominasi Thailand di ASEAN)

Selain aspek bisnis, klub-klub banyak dirugikan di beberapa hal lain, di antaranya adalah aspek legal kompetisi dengan tidak adanya MOU antara klub dan pengelola kompetisi serta teknis penyelenggaraan kompetisi klub banyak dirugikan oleh waktu pertandingan.

“Problem sebenarnya berawal dari situ, karena klub tidak memiliki saham di LIB,” sambungnya.

Dalam penyelenggaraannya, Liga 1 memang banyak menuai kontroversi, salah satunya adalah perubahan kebijakan secara tiba-tiba terkait penggunaan pemain muda, klub-klub merasa bahwa LIB tidak konsisten dalam menerapkan aturan karena pada putaran kedua kebijakan tersebut tiba-tiba dihapuskan.

Sebagai wujud protes kepada PT LIB, Arema FC saat ini tergabung dalam 15 klub yang sejalan melakukan ancaman mogok kompetisi, yaitu Bhayangkara FC, Madura United, Barito Putera, Mitra Kukar, Persegres Gresik, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, PSM Makassar, Borneo FC, Sriwijaya FC dan Semen Padang, Persiba Balikpapan.