Indonesia seharusnya bangga memiliki enam pemuda ini, di usia yang tergolong belia, para pemuda ini sudah sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Memasuki pertengahan tahun 2017, banyak sekali prestasi yang telah dan akan dilakukan oleh anak muda Indonesia pada beragam bidang, diantaranya dalam cabang olaharga sepakbola dan balapan motor seperti dikutip Bolasport.com dari Tribunnews.com.
Belum genap berusia 30 tahun, mereka telah berhasil membawa nama harum bangsa Indonesia, sesuatu yang jarang dilakukan oleh orang-orang seusianya. Mereka juga dianggap sebagai masa depan bagi persepakbola dan balapan Indonesia. Mereka diantaranya:
Egy Maulana Vikri (sepak bola)
Penyerang sayap Timnas Indonesia U-19 ini mulai dikenal masyarakat sejak bergulirnya Piala AFF U-18 di Yangon, Myanmar. Apalagi usai Timmnas U-19 berhasil lolos ke babak seminfinal, pemuda berusia 17 tahun itu semakin dikenal banyak orang.
"Alhamdulilah saya mendapatkan gelar top scorer," kata Egy seusai timnas U-19 mengalahkan Myanmar dengan skor 7-1 dalam perebutan tempat ketiga Piala AFF U-18, Minggu (17/9/2017).
Egy menjadi top scorer dengan catatan delapan gol. Terakhir, Egy mencetak dua gol saat melawan Myanmar. Yang Egy lakukan ini melampaui torehan pemain Myanmar, Win Naing Tun, dengan tujuh gol.
Egy menyatakan pencapaian yang ia torehkan berkat kerja keras tim.
"Pencapaian ini bukan karena saya sendiri. Tanpa teman-teman, saya tidak bisa menjadi top scorer," tutur Egy.
Walaupun gagal membawa Indonesia ke babak final, kemampuan Egy dalam mengolah si kulit bundar bisa disejajarkan dengan pemain top dunia Lionel Messi.
Muhammad Riyandi (sepak bola)
Muhammad Riyandi adalah seorang pemain sepak bola asal Indonesia yang saat ini bermain di Timnas Indonesia U-19 dan klub PS Barito Putera di ajang Indonesia Soccer Championship A.
Oleh pelatih timnas U-19, Muhammad Riyandi didapuk sebagai kiper utama pada ajang Piala AFF U-18 yang berlangsung di Myanmar.
Awal karir Riyandi hingga sampai masuk Timnas U-19, berawal dari akademi Bina Taruna yang merupakan klub internal PS Jakarta Timur.
Setelah didaulat menjadi kiper di Barito Putera, pada 2016 ia mendapat panggilan dari Timnas U-19 untuk mengikuti seleksi. Pria asli Bogor ini bersaing dengan Awan Setho yang juga sudah berpengalaman di klub.
Pada akhirnya, Riyandi lah yang mendapat kesempatan untuk menjadi kiper utama di skuad berjuluk Garuda Nusantara, Timnas U-19.
Rachmat Irianto (sepak bola)
Rachmat Irianto resmi ditunjuk Indra Sjafri menjadi kapten timnas U-19 Indonesia pada ajang Piala AFF U-18 2017.
Rachmat Irianto merupakan putra eks bek legendaris timnas Indonesia serta Persebaya yang kini jadi pelatih Persik Kediri, Bejo Sugiantoro.
Darah sepak bola khususnya sebagai pemain bertahan Rachmat Irianto diwarisinya dari sang ayah, Bejo Sugiantoro. Kebetulan, seperti sang ayah, Rachmat juga berposisi sebagai bek tengah.
Sang ayah pula yang diakui memberikan banyak masukan soal cara menghentikan pergerakan penyerang lawan, membaca arah bola, dan mengamankan pertahanan.
Saat ini, pemain berusia 18 tahun tersebut bermain bersama Persebaya Surabaya di Liga 2, klub yang juga dibela Bejo Sugiantoro pada masa jayanya.
Jiwa kepemimpinan Rachmat sebagi kapten telah muncul saat ia ditunjuk sebagai kapten Persebaya oleh pelatih saat itu Iwan Setiawan.
Pelatih Persebaya saat itu, Iwan Setiawan, menyebut Rachmat sudah memiliki semua kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi kapten tim dalam usia yang sedemikian muda.
“Saya memilih Rian menjadi kapten Persebaya karena dia memiliki mental yang bagus. Dia masih muda, tetapi memiliki integritas. Selain itu, Rian mempunyai teknik sepak bola yang mumpuni,” tutur Iwan.
Rey Ratukore (pebalap motor)
Peraih Yamaha Rider Award 2015 sebagai pebalap terbaik Yamaha Indonesia ini juga salah satu pembalap menjanjikan dari Indonesia.
Tak hanya itu, Rey Ratukore sukses merebut juara pada kelas R25 Pro di Yamaha Sunday Race seri 2 yang berlangsung di Sirkuit Sentul, Minggu (16/7/2017).
Pembalap Yamaha Racing Indonesia (YRI) ini sukses mengasapi pembalap lain di pemuncak helatan Yamaha Sunday Race yang diikuti kurang lebih 195 starter itu.
Tapi patut disayangkan, pada balapan ARRC 2017 India, rekan se-tim Galang Hendra, Rey Ratukore mengalami insiden di tikungan ke-10. Ban depannya sliding di awal lap.
“Saat race 2, awalnya sangat baik. Namun memasuki lap ke-2, saya mengejar Anupab di cornering ke-10 dan terjadi high-side ban depan sehingga saya tidak bisa melanjutkan lomba. Race final nanti saya akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,“ tutur Rey Ratukore yang finish ke-5 saat race pertama.
Wahyu Aji (pebalap motor)
Nama Wahyu Aji Trilaksana mungkin sudah sangat akrab di telinga para pecinta balap nasional. Ini wajar sebab ia merupakan salah satu pembalap tanah air yang menjadi juara Asia Road Racing Championship 2016.
Saat ini, Wahyu Aji pembalap di kelas Underbone 150 cc (UB150). Tapi sayangnya, pada balapan ARRC 2017 India, Wahyu Aji mengalami crash di lap ke-3 pada tikungan ke-7. Namun untungnya, kondisi Wahyu Aji tidak mengalami cedera serius.
“Untuk seri ini memang belum rejeki. Saya dan tim sudah melakukan hal yang terbaik. Saat race ke-2, saya ingin mencoba maju kedepan, namun saat keluar tikungan ke-7, saya mengalami high-side,“ ucap Wahyu Aji yang ada di urutan ke-2 klasemen sementara UB150 hingga ARRC 2017 India.
"Terima kasih kepada seluruh tim, sponsor dan keluarga dan fans saya di Indonesia. Kedepan, saya akan berusaha lebih baik," lanjutnya.
Galang Hendra Pratama (pebalap motor)
Galang Hendra Pratama merupakan pembalap berbakat yang kini tengah bertanding pada Asia Road Racing Championship 2017.
Galang sukses meraih podium tertinggi dalam race 2 kelas Asia Production 250 (AP250) gelaran Asia Road Racing Championship 2017 (ARRC 2017) di Sirkuit Madras, Chennai, India, 24 September 2017 lalu.
Rider usia 18 tahun asal Yogyakarta yang membesut YamahaYZF-R25 ini membuktikan janjinya untuk lebih baik di race 2 setelah finish ke-3 di race pertama.
“Saat race pertama, Alhamdulillah saya bisa podium ke-3 dan race ke-2 saya bisa meraih yang lebih maksimal sebagai podium tertinggi. Pertama, saya ucapkan syukur kepada Allah SWT yang sudah memberikan kelancaran pada race ini,“ ujar Galang yang tanggal 18 September 2017 lalu bertarung di balap Super Sport Dunia 300 (WSSP300) di Portimao, Portugal.
"Terima kasih kepada teknisi yang memberikan set-up motor yang sangat baik, juga kepada sponsor, keluarga dan penggemar di Indonesia yang memberikan doa dan dukungan kepada saya. Semoga saat final ARRC 2017 di Thailand nanti dapat memperoleh podium kembali," tuturnya.
Galang Hendra saat ini ada di posisi ke-6 klasemen sementara AP250. Sehubungan jalannya race 2 kategori AP250 yang berlangsung 10 lap, Galang Hendra memimpin jalannya balapan sejak lap awal hingga bendera finish dikibarkan.
Selain merebut juara AP250 di ARRC 2017 India, Galang Hendra juga mencatat waktu terbaik 1 menit 56,105 detik saat race ke-2.
Dalam hal ini, para teknisi Yamaha Racing Indonesia (YRI) cepat dan optimal dalam memberikan respon sehingga set-up perfoma R25 Galang Hendra dapat unggul dari para rivalnya.
Pada balapan ARRC 2017 India ini, manajer tim Yamaha Racing Indonesia Wahyu Rusmayadi mengaku tetap bangga atas prestasi ketiga pembalap di atas.
“Kita sangat senang dengan hasil di race pertama dan race kedua AP250 dapat lebih maksimal hingga memberikan podium pertama. Terima kasih kepada Galang yang telah memberikan perfoma terbaik, juga untuk Rey Ratukore dan Wahyu Aji,“ terang Wahyu Rusmayadi.
"Terimakasih juga kepada teknisi yang cepat melakukan set-up motor dimana kondisi race 2 berlangsung dalam trek basah. Ini berbeda dengan race awal. Semoga saat final race di Thailand nanti dapat memberikan hasil yang sama," ujarnya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar