Piala Dunia 2022 di Qatar terancam batal digelar menurut sebuah laporan rahasia yang memeriksa seputar proyek pembangunan stadion untuk Piala Dunia.
Dilansir BolaSport.com dari BBC, konsultan manajemen Cornerstone Global, menilai terdapat krisis diplomatik yang berdampak pada hubungan negara kaya minyak tersebut terhadap negara tetangga.
Dokumen tersebut memperingatkan perusahaan konstruksi yang bekerja pada program infrastruktur senilai 200 miliar dollar bahwa proyek tersebut adalah "proyek berisiko tinggi".
FIFA memutuskan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010.
Namun, perjalanan mereka menjadi tuan rumah menemui perdebatan, salah satunya adalah waktu turnamen yang dipindah pada musim dingin karena suhu Qatar yangtak memungkinkan pada musim panas.
(Baca Juga: Marouanne Fellaini, Lampaui 2 Musim Terakhir dan Cetak Gol Liga Pertama di Old Trafford Sejak April 2015)
Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia juga diharapkan sebagai simbol kesatuan regional Arab.
Namun, pada Juni lalu, Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan tetangga mereka tersebut karena dianggap mendukung terrorisme.
Arab Saudi telah menutup perbatasan darat dengan Qatar, sementara tiga negara lainnya telah menutup akses udara dan laut dengan Qatar.
Dalam laporan yang ditunjuk Cornerstone berjudul "Qatar dalam Fokus: Apakah Piala Dunia 2022 dalam bahaya?", mengatakan bahwa terdapat banyak alasan mengapa Piala Dunia dalam bahaya, dari proses tender maupun dalam proses pembangunan insfrastruktur.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | bbc.co.uk |
Komentar