Salah satu kejutan yang terjadi pada kejuaraan F1 musim ini adalah ketika Malaysia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai penyelenggara balapan F1 mulai musim depan.
Mahalnya biaya yang dikeluarkan serta keuntungan yang tidak seberapa membuat pemerintah Malaysia memutuskan untuk mengakhiri kontrak mereka setahun lebih awal.
Meski begitu para penggemar F1 yang berada di Asia Tenggara, terutama ASEAN bisa sedikit berharap dengan Vietnam yang sedang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah balapan jet darat tersebut.
Dilansir BolaSport.com dari Motorsport, beberapa waktu sebelumnya boss F1, Bernie Ecclestone, mengatakan jika dia bisa saja meraih kesepakatan dengan Vietnam sebelum mengubah pikirannya karena merasa sudah cukup banyak balapan F1 di Asia.
Berbeda dengan Bernie, Commercial Chief F1, Sean Bratches, justru menginginkan lebih banyak balapan di jalanan kota-kota besar di Asia seperti halnya di Singapura.
(Baca Juga: Renault Gunakan Direktur Baru 6 Bulan Kemudian Demi Penuhi Tuntutan Ini dari Tim Lain )
Dengan keluarnya Malaysia dari kalender F1, maka Vietnam kembali masuk ke daftar negara potensial di mana saat ini tengah berlangsung pembicaraan mengenai hal tersebut.
Satu-satunya pesaing Vietnam adalah China yang berusaha untuk menggelar balapan dua kali selain di Sirkuit Shanghai.
Menurut perjanjian antara pihak F1 dan FIA, jumlah balapan maksimal dalam satu musim adalah 25.
Ini berarti masih ada empat jatah yang masih kosong bagi negara-negara yang ingin ikut menyelenggarakan balapan F1.
Editor | : | Ignatius Wijayatmo |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar